PINUSI.COM - Meski puasa dapat memberikan efek positif terhadap penderita kanker, tidak semua penderita bisa menjalankan puasa dengan aman, tergantung dari kondisi kesehatan serta status gizi masing-masing.
Sebaiknya, konsultasi dengan dokter jauh-jauh hari sebelum mulai berpuasa.
Berikut ini 3 panduan puasa untuk penderita kanker menurut Siloam Hospital:
1. Pemenuhan kebutuhan gizi
Meski sedang berpuasa, kebutuhan nutrisi untuk penderita kanker perlu dipenuhi agar sistem kekebalan tubuh mampu melawan sel kanker.
Hal ini akan cukup sulit untuk dilakukan, mengingat saat berpuasa, seseorang hanya memiliki waktu makan dan minum saat berbuka hingga berakhirnya sahur, yang terbilang cukup singkat.
Dalam hal ini, penderita kanker dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis onkologi maupun ahli gizi, untuk menentukan pola makan yang tepat selama berpuasa.
Pastikan untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari mengonsumsi makanan atau minuman tidak sehat seperti processed meat (sosis, nugget, smoked beef, pastrami, salami).
Makanan yang direkomendasikan adalah buah-buahan, sayur, kacang, gandum utuh, daging putih seperti ayam dan ikan, telur, dan produk susu (dairy) yang mengandung protein tinggi.
2. Tidur yang cukup
Jam tidur yang optimal dapat membantu memperkuat sistem imun tubuh penderita kanker melawan sel kanker.
Agar tidur tercukupi, penderita sebaiknya mulai tidur lebih awal dan tidur sebentar di siang hari.
3. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
Salah satu risiko saat berpuasa adalah dehidrasi ringan.
Dehidrasi berisiko menyebabkan sel-sel di dalam tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi, penderita disarankan banyak minum air putih selama berbuka hingga berakhirnya sahur.
Anjuran waktu minum untuk tetap memenuhi jumlah minimal cairan dalam tubuh harian adalah:
1 gelas setelah bangun sahur.
1 gelas selepas sahur.
1 gelas saat berbuka puasa.
1 gelas setelah salat magrib.
1 gelas setelah makan malam.
1 gelas setelah salat isya.
1 gelas setelah salat tarawih.
1 gelas sebelum tidur.
Cairan yang cukup memungkinkan tubuh mentransportasikan nutrisi ke sel-sel di tubuh, menyeimbangkan elektrolit dan asam tubuh, meregulasi hormon, dan mengeliminasi ‘racun’ dan sisa metabolisme melalui urin.
Diare, mual, dan muntah setelah radioterapi atau kemoterapi, dan demam, adalah beberapa efek samping dari pengobatan kanker.
Obat-obatan yang dikonsumsi pun dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga, penting untuk pasien memastikan tubuhnya tetap terhidrasi. (*)