PINUSI.COM - Kehadiran pasar-pasar unik di Indonesia juga tak bisa dilepaskan dari keberagaman budaya yang dimiliki daerah tersebut. Baik itu dari sisi cara melakukan jual-beli, hingga lokasi pasar yang terbilang sangat unik. Belum lagi, beberapa pasar tradisional unik di Indonesia ini kerap menjual kebutuhan yang tidak biasa.
Daya tarik tersebutlah yang akhirnya menarik perhatian banyak wisatawan lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi pasar-pasar unik yang ada di Indonesia secara langsung. Berikut 3 pasar unik di Indonesia yang jadi daya tarik wisata menurut kemenparekraf.
1. Pasar Kaget
Jauh berbeda dengan pasar-pasar unik lainnya, pasar tradisional yang terletak di Desa Obia ini berada di tengah hutan belantara yang berada di daerah Wamena, Papua. Menariknya, sebagian besar penjual di Pasar Kaget merupakan masyarakat Suku Dani yang masih menggunakan pakaian adat tradisional.
Barang-barang yang dijual pun mayoritas barang tradisional Papua, seperti koteka, noken (tas wanita Papua), tombak, hingga perhiasan yang terbuat dari taring babi.
2. Pasar Terapung Lok Baintan
Untuk merasakan sensasi belanja unik ini, bisa mampir ke Pasar Terapung Lok Baintan, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pasar Terapung yang ada sejak abad ke-18 ini berada di sepanjang pesisir aliran Sungai Martapura. Berbeda dengan pasar lainnya, Pasar Terapung Lok Baintan masih menggunakan sistem barter yang seakan mengajak kita untuk flashback ke masa lalu.
Berkat keunikan tersebut, Pasar Terapung Lok Baintan dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2016.
3. Pasar Bisu
Sesuai dengan namanya, pasar unik di Sumatra Barat ini melakukan transaksi jual-beli menggunakan bahasa isyarat. Nama Pasar Bisu diambil karena orang-orang masih menjalankan tradisi yang sudah dijalankan sejak turun-temurun, yakni berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Proses transaksi dan tawar-menawar dilakukan dengan Marosok atau berarti “Meraba”. Jadi, antara penjual dan pembeli bersalaman dengan posisi tangan ditutupi kain sarung. Tujuannya untuk menjaga kerahasiaan harga agar tidak diketahui orang lain.
Pasar Bisu hanya menjual hewan-hewan ternak, seperti sapi, kerbau, atau kambing.
4. Pasar Papringan
Berbeda dengan dua pasar tradisional sebelumnya, Pasar Papringan memiliki sisi kearifan lokal yang unik, yakni menggunakan pring (bambu) sebagai alat bayar. Tidak serta-merta membawa bambu berukuran besar, Sobat Parekraf perlu menukarkan uang menjadi kepingan bambu terlebih dahulu.
Setiap keping bambu senilai Rp2.000. Setelah itu, kita bisa menggunakan pring tersebut untuk membeli makanan tradisional, bumbu dapur, dan beragam kebutuhan rumah tangga. Jika tertarik, pasar unik yang terletak di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini hanya buka setiap hari Minggu Wage dan Minggu Pon, dari pukul 06.00 hingga 12.00 WIB.