PINUSI.COM - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Demokrat Herman Khaeron, meminta pihak-pihak yang mendorong hak angket, membuktikan dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang mereka wacanakan.
Anak Buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu menegaskan, selama para penggagas hak angket tak memberi bukti dugaan kecurangan pemilu yang mereka tuduhkan, maka hal itu hanya sebatas wacana, hak angket dipastikan mandek lantaran menuai gelombang penolakan di DPR.
"Kalau (pemilu) brutal, brutalnya di mana?" Kata Herman saat menyampaikan aspirasi pada rapat paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Dalam rapat paripurna ke-13 pembukaan masa sidang IV 2023-2024 itu, ada tiga partai politik yang mengusul hak angket untuk menyelidiki dugaan kecurangan pemilu.
Ketiga parpol itu berasal dari kubu pendukung Ganjar Pranowo-Mahfud dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Ketiga parpol itu adalah PKS, PDIP, dan PKB.
"Tidak perlu membangun wacana-wacana kecurangan dan sebagainya," tegas Herman.
Menurut Herman, wacana kecurangan pemilu yang dibangun sekarang ini justru mengaburkan fakta yang sebenarnya.
Masyarakat, katanya, sengaja dicekoki narasi miring tersebut secara terus menerus dan akhirnya percaya, hal ini sangat berbahaya lantaran publik tidak bisa mengetahui informasi yang sebenarnya terkait penyelenggara Pemilu 2024.
"Jangan sampai publik betul-betul tidak mendapatkan informasi yang sebenar-benarnya."
"Ini penting karena DPR merupakan bagian pengambil keputusan dalam pelaksanaan pemilu," tuturnya. (*)