PINUSI.COM - Junk food alias makanan cepat saji, biasanya menarik perhatian anak-anak karena rasa dan warnanya.
Namun, mereka tidak memahami besarnya dampak buruk yang akan ditimbulkan terhadap kesehatan mereka.
Meski berbahaya bagi kesehatan, anak-anak sangat menyukai junk food.
Junk food relatif rendah nutrisi penting seperti protein, serat, vitamin, serta tinggi gula dan lemak.
Oleh karena itu, memberi anak terlalu banyak junk food dapat menghambat kekebalan tubuhnya, hingga menyebabkan gangguan perut dan gangguan tidur.
Berikut ini beberapa jenis junk food yang mungkin membahayakan anak-anak jika terlalu banyak dikonsumsi.
Mi Instan
Mi instan mengandung terlalu banyak natrium dan memiliki nilai gizi buruk yang dapat menyebabkan obesitas, peningkatan risiko penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
Sereal Manis
Sarapan dengan sereal manis dapat menambah asupan gula yang berbahaya untuk kesehatan anak.
Mengonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan penambahan kalori, penambahan berat badan, dan berkontribusi terhadap penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes.
Permen
Permen merupakan sumber gula berlebih yang umumnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mulut seperti gigi berlubang, sakit gigi, dan lainnya.
Permen juga kaya akan bahan pengawet, tambahan gula, bahan kimia buatan, dan kalori yang dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan, diabetes, dan penyakit lainnya.
Makanan Kemasan
Makanan kemasan memiliki kualitas gizi yang buruk karena biasanya tinggi garam, gula, lemak tidak sehat, dan bahan pengawet yang dapat menyebabkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Burger
Burger mengandung banyak bahan pengawet, sehingga sangat tidak sehat untuk kesehatan, terutama anak-anak.
Burger mengandung terlalu banyak kalori, lemak, dan karbohidrat, yang dapat membahayakan tubuh dalam jangka panjang.
Pizza
Pizza berkontribusi terhadap jumlah kalori yang tinggi.
Pizza juga mengandung natrium dalam jumlah tinggi, tambahan gula, dan topping tertentu yang tidak sehat untuk anak-anak.
Hal ini dapat mengakibakan gangguan pencernaan, sakit perut, dan masalah kesehatan lainnya. (*)