PINUSI.COM - Berolahraga dengan perut kosong dapat menyebabkan penurunan kinerja, karena tingkat energi yang rendah.
Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk bekerja secara optimal selama berolahraga, dan jika perut kosong, Pinusian mungkin akan kesulitan memaksakan diri sekuat tenaga melakukan berbagai latihan olahraga.
Berolahraga tanpa makan, tubuh kekurangan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung fungsi dan perbaikan otot.
Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera, karena otot mungkin lebih cepat lelah dan lebih rentan terhadap ketegangan atau robekan.
Setelah berolahraga, tubuh membutuhkan nutrisi untuk memperbaiki jaringan otot dan mengisi kembali simpanan glikogen.
Berolahraga dengan perut kosong dapat mengganggu proses ini, menunda pemulihan, dan mempersulit tubuh untuk bangkit kembali pada latihan berikutnya.
Selain itu, berolahraga dengan perut kosong dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah, sehingga menimbulkan gejala seperti pusing, sakit kepala ringan, dan bahkan pingsan.
Meskipun beberapa orang percaya berolahraga dengan perut kosong meningkatkan pembakaran lemak, penelitian menunjukkan hal ini belum tentu benar.
Asupan nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga fokus dan kejernihan mental selama berolahraga.
Berolahraga dengan perut kosong dapat membuat pusing dan kurang bisa berkonsentrasi pada latihan. Hal ini akan memengaruhi performa saat latihan.
Puasa sebelum berolahraga dapat mengganggu kadar hormon, termasuk kortisol dan insulin yang berperan penting dalam metabolisme energi dan pertumbuhan otot.
Ketidakseimbangan hormon-hormon ini dapat menghambat pencapaian tujuan kebugaran.
Oleh karena itu, prioritaskan nutrisi yang tepat untuk mendukung kebutuhan tubuh dan mengoptimalkan kebugaran. (*)