PINUSI.COM- Belajar untuk melepaskan diri dari pengalaman masa lalu adalah salah satu hal yang penting untuk membebaskan diri, dan menyehatkan mental.
"Sangat penting untuk melepaskan penyesalan dan beban masa lalu, karena jika tidak melakukannya, Anda akan terus terjebak di masa lalu dan menghalangi untuk hidup di masa sekarang," kata Nicholette Leanza LPCC-S, terapis di LifeStanceHealth.
Apa yang didapatkan
dari melepaskan adalah meringankan beban dari diri, dan membantu membangun
harapan dan kebebasan baru dalam hidup.
Melepaskan tidaklah mudah,
Leanza mencatat = otak diprogram untuk menyimpan pikiran dan pengalaman
negatif lebih banyak daripada yang positif.
Meskipun menantang dan membebani secara emosional, melepaskan perasaan dan pengalaman yang menyakitkan adalah sebuah proses yang dapat dipelajari dan praktikkan dari waktu ke waktu.
"Melepaskan bukan berarti menyingkirkan atau menekan emosi, karena emosi kita valid dan mewakili pengalaman dan interaksi yang pernah terasa menyakitkan," kata Theresa Busardo (MHC-LP), terapis di Empower Your Mind Therapy.
Berikut ini 5 langkah yang bisa Pinusian terapkan, sebagai upaya berdamai dengan masa lalu, seperti dikutip dari Verywell Mind.
Langkah 1: Penerimaan
Penerimaan (acceptance) adalah hal yang sangat penting.
Penerimaan adalah menghindari penyangkalan dan menghindari keinginan kuat untuk mengubah kenyataan.
Ini tentang menerima dunia apa adanya, orang-orang sebagaimana adanya, dan Pinusian sebagai diri sendiri.
Leanza mengatakan, ini adalah langkah pertama yang penting dalam melepaskan, dan yang sejalan dengan penerimaan adalah keputusan untuk melepaskan.
“Melepaskan beban emosional adalah sebuah proses, dan Anda harus memilih untuk melepaskannya,” jelas Leanza.
Langkah 2: Memaafkan
Memaafkan mengikuti penerimaan. Begitu Pinusian dapat menerima hal-hal yang tidak dapat diubah, akan lebih mudah untuk melangkah maju dan berdamai dengan masa lalu.
"Langkah ini lebih kepada tidak lagi membiarkan rasa sakit, kemarahan, dan rasa malu menahan," jelas Leanza.
Sering kali memaafkan adalah hal yang dilakukan untuk orang lain, tetapi sebenarnya ini adalah tentang memaafkan diri sendiri untuk terbebas dari penjara emosional diri.
Mungkin lebih sulit daripada memaafkan orang lain, terutama jika Pinusian berjuang untuk merasa layak atau pantas.
Namun, penelitian menunjukkan, melakukan upaya untuk memaafkan diri sendiri memiliki efek positif pada kesejahteraan, dengan membantu menjadi lebih positif dan mengurangi perasaan depresi.
Langkah 3: Fokus pada Saat Ini
Memusatkan perhatian
pada saat ini dapat meningkatkan perasaan bahagia dan menempatkan Pinusian di pusat
pikiran dan emosi.
Busardo merekomendasikan untuk membiasakan diri dengan 'Tiga Keadaan Pikiran.'
"Hal ini membantu menggambarkan pikiran dan perilaku seseorang berdasarkan pikiran emosional, logika, dan kebijaksanaan."
"Emosi dan logika sama pentingnya dan bersatu membentuk Pikiran Bijak," jelas Busardo.
Gagasan 'pikiran bijak' adalah pertimbangan untuk mengakses emosi pada saat yang sama, dengan mempertimbangkan faktor logika dan rasional.
Meditasi secara teratur, serta mengarahkan pikiran ke masa sekarang ketika segala sesuatunya mulai sulit, dapat membantu untuk tetap stabil.
Penelitian menunjukkan perhatian penuh dapat membantu mencegah orang berkutat pada pikiran negatif.
Langkah 4: Beradaptasi dengan Perubahan
Dunia ini tidak selalu berjalan lurus, sering kali penuh dengan liku-liku.
Belajar untuk beradaptasi dengan perubahan ini dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Hal ini merupakan tantangan bagi banyak orang, karena otak kita secara alami tertarik pada rutinitas yang sama.
"Merangkul masa kini melalui perubahan memungkinkan Anda membongkar apa yang mungkin membuat terjebak dalam pikiran, perilaku, atau pola yang tidak sehat, atau membuat Anda berakar pada masa lalu yang tidak dapat diubah."
"Merangkul masa kini melalui perubahan memungkinkan Anda untuk membongkar apa yang mungkin membuat terjebak dalam pikiran, perilaku, atau pola yang tidak sehat, atau membuat Anda berakar pada masa lalu yang tidak dapat diubah," terang Busardo.
Busardo menyarankan bersikap terbuka dan menerima kesalahan atau trauma, dan mulailah belajar beradaptasi untuk mengubah perspektif dan perilaku menjadi lebih baik.
Langkah 5: Cari Dukungan
Langkah ini dapat dilakukan dalam berbagai cara, mulai dari berbicara dengan teman yang dipercaya, hingga menemui terapis.
"Langkah ini sangat penting karena Anda adalah makhluk sosial, dan tentunya membutuhkan lingkungan sekitar," beber Leanza.
Mencari dukungan dari orang lain dalam perjalanan kita untuk melepaskan, adalah kunci penting bagi keberhasilan untuk bisa melepaskan masa lalu yang menyakitkan. (*)