PINUSI.COM - Jika tidak dijaga kesehatannya, skin barrier berisiko rusak.
Skin barrier adalah lapisan kulit paling teratas yang terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak, yang berperan untuk melindungi kulit dan tubuh.
Skin barrier berfungsi menjaga kesehatan dan mencegah kerusakan kulit karena sinar UV, bahan kimia, polusi, dan bakteri.
BACA LAINNYA: Bukan Diwariskan, Ini Penyebab Munculnya Lesung Pipi
Menurut jurnal yang dirilis oleh National Library of Medicine, kulit manusia terdiri dari beberapa lapisan.
Yakni, lapisan luar (epidermis), lapisan kulit pada bagian dalam (dermis), serta lapisan di bawah dermis (hipodermis).
Skin barrier terdapat di lapisan terluar dari stratum korneum, yaitu lapisan paling luar dari epidermis.
BACA LAINNYA: 4 Cara Agar Rambut Kamu Indah dan Mudah Diatur
Skin barrier merupakan lapisan terluar kulit yang langsung bersentuhan dengan lingkungan.
Berikut ini cara memperbaiki skin barrier yang rusak pada wajah:
1. Hentikan eksfoliasi
Kamu bisa melewati tahapan eksfoliasi pada rangkaian skincare mingguan, agar proses pemulihan kulit lebih cepat.
Normalnya, pemulihan skin barrier berlangsung selama 6 minggu.
2. Gunakan Sunscreen
Pastikan Pinusian menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30.
Gunakan sebanyak 2 jari untuk wajah dan leher. Oleskan pula dengan jumlah yang sama untuk setiap ruas tubuh.
Tabir surya terbukti mampu melindungi paparan sinar UV saat siang hari, dan mengurangi risiko kerusakan skin barrier serta penuaan kulit.
3. Oleskan produk yang menenangkan
Beberapa produk skincare yang bisa menenangkan biasanya bersifat anti-inflamasi atau mengurangi peradangan kulit.
Pilihlah bahan-bahan antiradang bagi kulit, seperti berikut ini:
- Niacinamide;
- Daun pegagan atau Centella asiatica;
- Chamomile; dan
- Lidah buaya.
4. Cuci muka dengan sabun lembut
Pemilihan sabun cuci muka yang tepat tentu berperan penting terhadap pemulihan skin barrier yang rusak.
Sabun terlalu keras bisa merusaknya, sekaligus memperlama proses perbaikan kulit.
Umumnya, sabun menggunakan surfaktan atau bahan yang bisa mengangkat kotoran dan minyak berlebih. Pilihlah sabun dengan surfaktan lembut, seperti:
- cocamidopropyl betaine;
- sodium laureth sulfate;
- alkyl glucoside; dan
- laureth-2 sulfate.
Hindari sabun dengan bahan sodium lauryl sulfate dan sulfate disodium laureth sulfosuccinate.
Kedua bahan ini merupakan surfaktan keras yang bisa mengganggu skin barrier Anda.
5. Gunakan bahan skincare yang memperkuat skin barrier
Bahan-bahan yang bisa memperkuat lapisan pelindung kulit biasanya menyerupai minyak alami kulit.
Inilah beberapa bahan pada produk skincare yang mirip dengan minyak kulit:
- Ceramide;
- Kolesterol;
- Squalene; dan
- Asam lemak, seperti linoleic acid, oleic acid, dan lauric acid.
Bahan niacinamide juga membantu memperkuat skin barrier.
Bahan ini memang tidak menyerupai sebum, tetapi bisa meningkatkan kadar ceramide alami.
Ada pula bahan-bahan yang juga membantu mengembalikan kadar air yang hilang akibat kerusakan skin barrier, seperti:
- asam hialuronat (hyaluronic acid);
- panthenol atau turunan vitamin B5;
- glycerine;
- propylene glycol; dan
- butylene glycol. (*)
Editor: Yaspen Martinus