PINUSI.COM - Kista ovarium adalah kondisi medis yang sering kali dianggap sepele oleh banyak orang, namun bisa menjadi masalah serius jika tidak ditangani dengan tepat.
Belakangan ini, publik dikejutkan dengan kisah Kiky Saputri, seorang komika yang mengalami keguguran di usia kehamilan 10 minggu, karena kista ovarium yang diidapnya.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya pemahaman tentang kista ovarium.
Yuk, kita ketahui penyebab, gejala, dan dampaknya.
Penyebab Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantong yang berisi udara, cairan, darah, atau nanah yang dapat terbentuk di ovarium, organ kecil yang berfungsi untuk memproduksi sel telur pada wanita.
Beberapa penyebab umum kista ovarium antara lain:
1. Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan hormon dalam tubuh wanita bisa menjadi penyebab utama terbentuknya kista ovarium.
Misalnya, ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan pertumbuhan berlebihan pada jaringan ovarium dan pembentukan kista.
2. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim juga tumbuh di luar rahim, termasuk di ovarium.
Hal ini dapat menyebabkan pembentukan kista endometriosis.
3. Polikistik Ovarium
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kondisi di mana ovarium menghasilkan jumlah hormon yang tidak seimbang, menyebabkan pertumbuhan folikel yang tidak matang dan pembentukan kista.
4. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, sering kali di dalam tuba falopi.
Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan kista.
5. Fungsi Ovarium yang Tidak Normal
Gangguan pada fungsi ovarium, seperti terlalu banyak produksi hormon luteinizing hormone (LH) atau prolaktin, juga dapat menyebabkan pembentukan kista.
Gejala Kista Ovarium
Kista ovarium sering kali tidak menimbulkan gejala, terutama jika kista kecil dan tidak mempengaruhi organ sekitarnya.
Namun, ketika kista ovarium tumbuh lebih besar atau menimbulkan komplikasi, gejala-gejala berikut ini bisa muncul.
1. Nyeri atau Tekanan di Panggul
Nyeri atau ketidaknyamanan di daerah panggul adalah gejala umum kista ovarium, terutama saat berhubungan seksual atau menstruasi.
2. Perubahan Siklus Menstruasi
Kista ovarium dapat menyebabkan perubahan dalam siklus menstruasi, seperti menstruasi yang tidak teratur atau lebih berat dari biasanya.
3. Nyeri Punggung Bawah
Beberapa wanita dengan kista ovarium juga mengalami nyeri pada bagian bawah punggung.
4. Pembengkakan Abdomen
Kista ovarium yang besar dapat menyebabkan perasaan penuh atau pembengkakan di daerah abdomen.
5. Sakit saat Buang Air Kecil atau Buang Air Besar
Kista ovarium yang besar dapat menekan kandung kemih atau usus, menyebabkan kesulitan atau nyeri saat buang air kecil atau buang air besar.
Dampak Kista Ovarium
Kista ovarium yang tidak diobati atau dibiarkan tumbuh bisa memiliki dampak serius pada kesehatan wanita, termasuk:
1. Keguguran
Seperti yang dialami oleh Kiky Saputri, kista ovarium yang membesar dapat menyebabkan keguguran atau komplikasi kehamilan lainnya.
2. Komplikasi Kesehatan
Kista ovarium yang pecah atau terputus suplai darahnya dapat menyebabkan pendarahan internal atau infeksi serius.
3. Infertilitas
Kista ovarium yang mengganggu proses ovulasi atau merusak jaringan ovarium, bisa menyebabkan infertilitas atau kesulitan hamil.
4. Kanker Ovarium
Meskipun jarang terjadi, beberapa jenis kista ovarium dapat berubah menjadi kanker ovarium, terutama jika tidak diobati dengan tepat.
Dalam menghadapi kista ovarium, penting bagi wanita untuk menyadari gejala-gejalanya dan berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pencegahan juga penting, termasuk gaya hidup sehat dan pemantauan rutin kesehatan reproduksi.
Dengan pemahaman yang baik tentang kista ovarium, wanita dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi. (*)