PINUSI.COM - Kolesterol merupakan senyawa berupa lemak yang diproduksi oleh berbagai sel dalam tubuh.
Kolesterol dibawa melalui darah yang melekat pada protein.
Kombinasi protein dan kolesterol ini disebut lipoprotein.
Mengutip dari laman Siloam Hospital, berikut ini 4 minuman penurun kolestrol.
1. Susu kedelai
Kedelai termasuk dalam kacang-kacangan yang dikenal rendah akan kandungan lemak jenuh.
Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol di dalam tubuh.
The Food and Drug Administration merekomendasikan seseorang untuk mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari, sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, guna mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, tetap ingat untuk mengonsumsi susu kedelai tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya.
2. Oatmilk
Oat mengandung beta-glukan yang membuat zat seperti gel di usus dan berinteraksi dengan garam empedu.
Serat ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu menurunkan kadar kolesterol.
Penelitian tahun 2018 menunjukkan minuman oat, seperti susu oat, dapat menurunkan kolesterol yang lebih konsisten dibandingkan produk oat semi padat atau padat.
Segelas susu oat 250 ml mengandung sekitar 1 g beta-glukan.
Pinusian juga dapat memeriksa label pada kemasan minuman oat, untuk memastikan berapa banyak kandungan beta-glukan dalam minuman tersebut.
3. Jus tomat
Tomat diperkaya senyawa yang disebut dengan likopen.
Senyawa ini diketahui dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol jahat (LDL).
Mengolah tomat menjadi jus dapat menjaga kandungan likopennya.
Jus tomat juga diperkaya dengan serat dan niasin yang bisa menurunkan kolesterol jahat.
Penelitian dalam Food Science & Nutrition menunjukkan, jus tomat tawar juga diketahui bisa membantu meningkatkan kadar kolesterol baik.
4. Jus apel
Minuman ini mengandung serat dan polifenol yang dapat meningkatkan kesehatan jantung, termasuk menurunkan kadar kolesterol LDL.
Polifenol diketahui mampu mencegah penumpukan kolesterol LDL di pembuluh darah arteri.
Manfaat tersebut didapat berkat polifenol yang memiliki kemampuan menghambat proses oksidasi dari kolesterol LDL.
Dengan begitu, risiko penumpukan plak dan penyempitan pembuluh darah bisa berkurang. (*)