PINUSI.COM - Somnambulisme atau berjalan dalam tidur adalah gangguan tidur yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan saat masih tidur.
Hal ini biasanya terjadi saat tidur nyenyak, dan dapat mencakup gerakan sederhana, seperti duduk di tempat tidur atau tindakan yang lebih kompleks, seperti berjalan di sekitar rumah.
Berjalan dalam tidur dapat berlangsung dari beberapa detik hingga 30 menit, dan biasanya terjadi pada jam-jam awal tidur.
Meski sering kali tidak berbahaya, tidur sambil berjalan memiliki risiko, termasuk kemungkinan terjadinya kecelakaan atau terjatuh hingga mengakibatkan cedera.
Seseorang yang sering berjalan dalam tidur atau hingga melakukan tindakan yang berpotensi berbahaya saat tertidur, perlu berkonsultasi dengan ahli kesehatan, untuk mengidentifikasi penyebab yang mendasari dan mempertimbangkan pilihan penanganan.
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang tidur sambil berjalan yang mungkin tidak diketahui orang.
Bisa Jadi Genetik
Sebanyak 80 persen orang yang berjalan dalam tidur menunjukkan berjalan dalam tidur cenderung terjadi dalam keluarga.
Penting untuk mendiskusikan insiden ini dengan anggota keluarga, dan mengembangkan mekanisme penanggulangannya.
Bisa Terlibat dalam Berbagai Aktivitas
Orang yang berjalan dalam tidur dapat berperilaku dalam berbagai cara, mulai dari sekadar duduk dan berjalan, hingga tindakan yang sangat berisiko seperti mengemudi, melarikan diri, mengacungkan senjata, dan berhubungan seks.
Hal ini perlu diperhatikan dengan saksama, guna melindungi orang yang berjalan dalam tidur.
Tanda Penyakit Parkinson
Berjalan dalam tidur biasanya terjadi pada awal malam.
Hal ini mungkin merupakan tanda gangguan perilaku REM, yang berhubungan dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Bisa Dicegah
Mereka yang memiliki pola tidur tidak teratur lebih mungkin mengalami tidur sambil berjalan.
Menciptakan rutinitas malam hari yang konsisten, mengurangi waktu menatap layar, melakukan hobi yang menenangkan, dan mengurangi konsumsi kafein, dapat membantu mencegahnya. (*)