search:
|
PinRec

4 Daun Ini Dinilai Efektif Turunkan Kadar Gula Darah

Suneni/ Selasa, 21 Nov 2023 11:00 WIB
4 Daun Ini Dinilai Efektif Turunkan Kadar Gula Darah

Beberapa daun hijau ini dinilai efektif menurunkan kadar gula darah dalam tubuh. Foto: Freepik


PINUSI.COM - Hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi terjadi ketika terlalu banyak gula atau glukosa dalam tubuh Pinusian.


Menurut Mayo Clinic, hiperglikemia biasanya tidak menimbulkan gejala sampai kadar gula darah (glukosa) tinggi, di atas 180 hingga 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau 10 hingga 11,1 milimol per liter (mmol/L).


Sangat penting untuk selalu waspada terhadap pengelolaan kadar gula darah, karena dapet berdampak langsung pada kesehatan mata, ginjal, dan jantung.


Mengubah gaya hidup, pola makan, dan pengobatan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh untuk menurunkan kadar gula tinggi.


Berikut ini ada beberapa daun hijau yang bisa Pinusian manfaatkan untuk mengelola kadar gula darah:


1. Daun Kelor


Daun kelor kaya akan sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang bermanfaat bagi kesehatan.


Mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengurangi peradangan, melawan radikal bebas penyebab kerusakan pada tubuh, dan mengurangi stres oksidatif.


2. Daun Kari


Memiliki sifat anti-inflamasi, antibakteri dan antioksidan, daun kari berfungsi menurunkan kadar gula darah tinggi.


Daun ini mengandung sejenis serat khusus yang berfungsi menurunkan kadar gula darah.


3. Daun Jambu Biji


Daun jambu biji kaya serat makanan dan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.


Beberapa penelitian menunjukkan ekstrak daun jambu biji dapat meningkatkan resistensi insulin secara signifikan.


Daun ini mengandung vitamin C dan potasium yang mendukung pencernaan dan kesehatan jantung.


4. Daun Tulsi


Daun tulsi dikenal sebagai salah satu ramuan ampuh yang memiliki manfaat kesehatan yang mengesankan.


Mengonsumsi daun tulsi dapat mengurangi gejala diabetes, antara lain penambahan berat badan, kelebihan insulin dalam darah, kolesterol tinggi, dan hipertensi. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Suneni

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook