PINUSI.COM - Mimpi dapat memberikan petunjuk ke dalam kebenaran terdalam setelah diartikan.
Meskipun para peneliti belum mengetahui secara pasti mengapa kita bermimpi, salah satu teorinya adalah mimpi membantu kita memproses ingatan dan emosi, serta melatih skenario potensial yang dapat terjadi di masa depan.
Menurut dua analis mimpi profesional, Lauri Loewenberg dan pembimbing spiritual, psikolog, dan penulis buku The Alchemy of Your Dreams, Athena Laz, emosi yang ditimbulkan oleh sebuah mimpi, sering kali dapat menjadi salah satu petunjuk terbesar bagi kita.
"Tidak ada simbol mimpi yang dapat memberikan arti yang sama bagi setiap orang, karena mimpi sebagai sebuah cerita yang utuh (bukan simbol-simbol tunggal), adalah apa yang menyampaikan petunjuk dan pesan kepada si pemimpi," jelas Laz kepada Mindbodygreen.
Salah satu mimpi yang pernah menghampiri banyak orang adalah tentang pernikahan, entah diri sendiri yang menikah atau orang lain.
Apa arti mimpi tersebut ya?
Menurut Loewenberg, bermimpi menikah dengan seseorang yang tidak dapat Pinusian lihat (misalnya, wajahnya kabur, atau tidak dapat menatap matanya) adalah mimpi yang paling sering ia dengar dari para klien
"Ketika Anda mendapatkan mimpi seperti ini, dikarenakan alam bawah sadar Anda ingin berkomitmen pada suatu sisi dari diri."
"Ini semacam komitmen yang perlu dibuat dalam kehidupan nyata," tutur Loewenberg.
Jika Pinusian berada dalam suatu hubungan dan bermimpi menikahi pasangan, terutama jika mengambil langkah selanjutnya, ini bisa menjadi mimpi yang lebih harfiah. Ini semacam gladi resik, kata Loewenberg.
"Alam bawah sadar melakukan gladi resik dengan orang ini, sehingga Anda bisa menentukan apakah ini terasa tepat untuk Anda atau tidak," jelasnya.
Dan seperti yang dikatakan Laz, bagaimana perasaan Pinusian, adalah hal yang ingin direnungkan.
"Apakah Anda bahagia atau sedih, lega, jatuh cinta, atau takut?"
"Penyatuan, dalam hal ini, dapat berbicara tentang bagaimana perasaan Anda tentang hubungan Anda atau bagaimana perasaan Anda secara umum tentang keintiman," terangnya. (*)