PINUSI.COM - Selama bertahun-tahun, banyak orang meyakini bahwa angin duduk disebabkan oleh paparan angin malam atau kipas angin yang terlalu kencang. Namun, pandangan medis modern menunjukkan bahwa penyebab angin duduk jauh lebih kompleks dan berkaitan dengan kondisi kesehatan jantung.
Menurut Dr. Hendry Yoseph Nainggolan, SpJP, FIHA, seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, angin duduk bukanlah akibat terpapar angin malam atau kipas angin. Dalam sebuah diskusi daring yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan pada Rabu, 14 Agustus 2024, Dr. Hendry menjelaskan bahwa banyak orang awam mengasosiasikan angin duduk dengan gejala seperti masuk angin akibat terpapar angin malam. Namun, hal ini tidak benar.
Apa Itu Angin Duduk?
Dr. Hendry menjelaskan bahwa angin duduk sebenarnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, yang terjadi ketika ada ketidakstabilan dalam pasokan darah ke otot jantung. “Angin duduk terjadi bukan karena naik motor di malam hari atau tidur di depan kipas angin,” ujar Dr. Hendry. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan angin duduk sebagai gejala, yang menandakan adanya masalah serius dalam fungsi jantung.
Meskipun paparan angin malam atau kipas angin tidak langsung menyebabkan angin duduk, kondisi tersebut dapat menurunkan vitalitas tubuh secara keseluruhan. Oleh karena itu, jika seseorang mencurigai mengalami angin duduk, Dr. Hendry menyarankan agar pasien segera mencari bantuan medis dan tidak mencoba mendiagnosis sendiri.
Tindakan Darurat
Dr. Hendry menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap angin duduk atau serangan jantung. “Jika Anda atau keluarga mengalami nyeri dada disertai sesak napas, berdebar, atau gelisah, segera bawa ke fasilitas kesehatan,” imbaunya.
Selain itu, Dr. Hendry juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menunda-nunda pengobatan dan menghindari praktik seperti memijat atau membalur tubuh pasien dengan minyak tertentu, yang dapat memperburuk kondisi.
Pentingnya Pertolongan Cepat
Tindakan cepat dan tepat sangat penting dalam menangani angin duduk atau kondisi jantung lainnya. Dengan mendapatkan bantuan medis segera, pasien memiliki peluang lebih baik untuk pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi. (*)