PINUSI.COM - Dalam dunia medis sunat dikenal dengan tindakan membuang sebagian atau kulit yang menutupi bagian depan kelamin, tetapi hal ini umum dilakukan anak laki-laki.
Tetapi ada beberapa tradisi dan kebudayaan sunat yang dilakukan juga pada anak perempuan, biasanya sunat ini tidak diperlukan dan berbahaya. Itulah kenapa prosedur sunat perempuan masih kontroversial.
Sunat pada perempuan bukan suatu tindakan medis, karena praktiknya pun dilarang untuk dilakukan karena ada banyak risiko yang bisa dialami perempuan, seperti :
- Pendarahan
Biasanya terjadi jika sunat yang dilakukan membuat pembuluh darah pada klirotis terpotong di sekitar alat kelamin.
BACA LAINNYA : Gunting Jari Bayi, Perawat RS Palembang Jadi Tersangka!
- Gangguan Persalinan
Adanya jalan lahir yang sempit bisa membuat robekan, pendarahan sehabis melahirkan, dan persalinannya menjadi lama serta bisa mengancam nyawa ibu atau bayi yang dilahirkan.
- Infeksi
Jika prosedur tersebut dilakukan dalam keadaan tidak steril, akan menyebabkan infeksi dan tetanus bahkan bisa menyebabkan kematian.
- Disfungsi Seksual
Pemotongan klirotis ini mengakibatkan rasa nyeri saat berhubungan seksual, bukan hanya itu perempuan juga akan kesulitan dalam mencapai orgasmenya.
Sunat pada anak perempuan merupakan salah satu tindakan menghilangkan dan merusak jaringan genital yang sehat dan normal, juga tidak memberikan manfaat apapun karena hanya membahayakan kesehatan dan keselamatan saja.
Tetapi untuk sunat pada anak laki-laki dapat memberikan banyak manfaat kesehatan dan menjaga alat kelamin tetap bersih, serta mengurangi risiko pria terkena berbagai penyakit.
Editor : Costa Rando Masihin