PINUSI.COM - Beberapa orang lebih suka makanan organik daripada makanan yang dimodifikasi seperti makanan hasil rekayasa genetika (GMO). Mereka percaya bahwa produk organik atau non-transgenik lebih alami dan lebih aman daripada produk transgenik. Beberapa orang percaya bahwa produk transgenik tidak alami dan mungkin berbahaya bagi kesehatan.
BACA LAINNYA: Berikut Adalah 5 Manfaat Kesehatan Utama dari Mengonsumsi Daging Buah Kelapa
Kehadiran GMO memang menimbulkan pro dan kontra. Beberapa penolakan karena kekhawatiran tentang efek kesehatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, GMO adalah organisme, seperti tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme, yang materi genetiknya (DNA) telah dimodifikasi secara tidak alami. Teknologi ini sering disebut sebagai bioteknologi modern, teknologi genetika, teknologi DNA rekombinan atau rekayasa genetika.
WHO menjelaskan bahwa semua makanan yang dimodifikasi secara genetik di pasar internasional saat ini telah lulus uji keamanan. Selain itu, tidak ditemukan efek kesehatan setelah konsumsi makanan tersebut.
BACA LAINNYA: 5 Tips Menjaga Kesehatan Jantung, Cuma Pola Hidup Sehat
Teknik ini memungkinkan transfer gen terpilih dari satu organisme ke organisme lain, serta antara spesies yang tidak berkerabat. Makanan yang diproduksi oleh organisme hasil rekayasa genetika sering disebut sebagai makanan hasil rekayasa genetika.
Editor : Cipto Aldi