Kenali Gejala dan Penyebab Lazy Eyes pada Anak

Oleh SuneniTuesday, 11th April 2023 | 12:00 WIB
Kenali Gejala dan Penyebab Lazy Eyes pada Anak

PINUSI.COM - Lazy eye (mata malas) alias ambliopia menjadi masalah penglihatan yang umum terjadi pada anak-anak, namun harus diwaspadai oleh orang tua.

Masalah mata ini ditandai dengan melemahnya salah satu mata. Lazy eye biasa terjadi pada anak berusia 0-7 tahun.

Kondisi ini harus segera ditangani, untuk mencegah kerusakan penglihatan jangka panjang.

Jika kondisi ini terdeteksi secara dini, anak dapat mengikuti serangkaian terapi untuk meningkatkan kualitas penglihatannya di masa depan.

Penyebab lazy eye tergantung pada tipe mata malas itu sendiri. Ada tiga tipe lazy eye berdasarkan penyebabnya, yaitu:

1. Strambismus (mata juling)

Mata juling merupakan penyebab paling umum. Pada kondisi ini, salah satu mata melihat ke depan dan mata lainnya melihat ke arah yang berbeda, bisa bergerak ke atas, samping, atau bawah.

Akibatnya, penderita tidak bisa memusatkan pandangan pada satu titik.

2. Gangguan refraksi

Kondisi ini terjadi karena adanya perbedaan refraksi pada kedua mata. Akibatnya, mata yang pandangannya terlihat lebih jelas, akan lebih dominan digunakan. Contoh gangguan refraksi adalah rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.

3. Katarak pada anak

Katarak menyebabkan terjadinya pengapuran pada lensa mata, sehingga penglihatan menjadi buram. Jika kondisi ini terjadi pada salah satu mata, maka akan menimbulkan mata malas pada anak.

BACA LAINNYA: Jangan Stres Saat Hamil Jika Tak Ingin Psikologis Anak Terganggu

Gejala mata malas

Anak-anak mungkin jarang mengenali gejala yang terjadi pada mereka. Oleh karena itu, orang tua wajib mewaspadai gejala berikut ini:

• Pergerakan bola mata tidak sinkron;

• Salah satu mata sering bergerak ke arah dalam atau luar secara spontan;

• Anak sulit memperkirakan jarak;

• Anak sering memicingkan mata atau menutup salah satu mata ketika melihat; dan

• Persepsi penglihatan yang buruk.

Cara mengobati mata malas 

Pengobatan mata malas tergantung pada tingkat keparahan penglihatan anak. Beberapa metode yang direkomendasikan para dokter adalah: 

1. Kacamata

Pemakaian kacamata bertujuan untuk memperbaiki mata malas yang disebabkan gangguan refraksi, seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.

BACA LAINNYA: Cocok untuk Diet, Ini Makanan yang Mengandung Tinggi Protein

2. Penutup mata (eye patches)

Terapi ini dilakukan dengan menutup mata yang normal. Tujuannya adalah untuk memperbaiki penglihatan pada mata yang malas. Penutup mata umumnya digunakan selama 2-6 jam per hari.

3. Obat tetes khusus

Metode ini menggunakan obat tetes mata khusus yang akan diteteskan pada mata yang normal, dengan tujuan mengaburkan pandangan. Hal ini akan mendorong anak-anak menggunakan mata malas mereka.

4. Operasi

Prosedur ini dilakukan jika mata malas pada anak disebabkan oleh katarak atau mata juling.

Operasi juga dipilih sebagai pilihan terakhir apabila penggunaan kacamata, penutup mata, dan obat tetes tidak dapat mengatasi mata malas pada anak.

Untuk mencegah mata malas, bawa anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan mata. Pemeriksaan dapat dilakukan pada saat anak berusia 6 bulan, 3 tahun, dan pada usia sekolah. (*)

https://pinusi.com/pinhealth/penting-5-makanan-ini-bisa-cegah-bayi-lahir-stunting/

Editor: Yaspen Martinus

Terkini

Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
Inspiratif! Pendaki 'Disabilitas' Indonesia Taklukan Gunung Everest
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 17:24 WIB
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
Timnas Indonesia Tiba di Osaka, Diserbu Suporter Fanatik 'Garuda Japan'
PinSport | Sunday, 8th June 2025 | 14:11 WIB
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:57 WIB
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 23:25 WIB
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
PinNews | Saturday, 7th June 2025 | 20:48 WIB
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
PinSport | Saturday, 7th June 2025 | 20:02 WIB
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta