PINUSI.COM - Mata panda atau lingkaran hitam di bawah mata, sering dikaitkan dengan kondisi kurang tidur.
Namun, kurang tidur bukanlah satu-satunya penyebab kondisi ini.
Orang yang mengalami dehidrasi, penuaan, atau menderita penyakit tertentu, juga bisa mengalami mata panda.
BACA LAINNYA: Tidak Mudik ? 5 Destinasi Wisata Ini Patut di Kunjungi
Mata panda bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Kondisi ini ditandai dengan bagian kantong mata yang tampak lebih gelap dari warna kulit wajah.
Orang yang memiliki mata panda akan terlihat letih dan lebih tua dari usia sebenarnya.
Kurang Tidur
Saat kurang tidur, darah tidak mampu mengalir dengan baik ke area sekitar mata. Akibatnya, darah yang menumpuk di bawah mata dapat terlihat, karena kulit di daerah ini sangat tipis. Selain mata panda, kurang tidur juga membuat mata tampak bengkak dan tampilan wajah menjadi kusam.
Konsumsi Makanan Asin
Terlalu banyak mengonsumsi makanan bergaram tidak baik untuk tubuh dan bisa membuat mata panda muncul.
Mengutip dari cutislaserclinics, garam membuat kulit di bawah mata menahan air lebih banyak, akibat dari kandungan natrium yang menumpuk dalam tubuh, dan menjadikan kulit tampak lebih kendur dan menggelap.
Kebiasaan Menatap Layar
Menatap layar televisi, komputer, atau telepon genggam dalam waktu lama dapat mengakibatkan ketegangan pada mata.
Kondisi ini membuat pembuluh darah di sekitar mata membesar. Akibatnya, kulit di sekitar mata menjadi gelap.
Kebiasaan Merokok dan Minum Alkohol
Gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol, juga dapat menyebabkan mata panda.
Efek mengonsumsi alkohol dan merokok, lama-kelamaan dapat membuat aliran darah di kulit wajah menjadi tidak lancar, sehingga lingkaran di sekitar mata pun terlihat lebih gelap menyerupai mata panda.
Merokok juga dapat memicu kerusakan kolagen yang membuat kulit menjadi kendur dan lebih kusam.
Dehidrasi
Saat tubuh kekurangan cairan atau mengalami dehidrasi, kulit di bagian bawah mata akan terlihat cekung dan kusam. Hal ini juga dapat memicu munculnya mata panda. (*)
Editor: Yaspen Martinus