PINUSI.COM - Baru-baru ini viral sebuah konten di TikTok yang menyebut terdapat brand skincare yang menggunakan SPF palsu pada sunscreen.
Viral SPF palsu ini berawal dari seorang influenser bernama Ericiko, yang membuat konten mengenai tes kualitas berbagai merk sunscreen.
Ericiko mendapati kulit yang diolesi sunscreen menjadi gosong. Akhirnya, Ericiko menguji ulang SPF pada beberapa produk sunscreen.
BACA LAINNYA: Nikmatnya Sayap Goreng Bumbu Pedas, Menu Andalan Saat Tanggal Tua!
Hasil dari pengujian SPF Ericiko mengungkapkan ada beberapa brand yang ternyata over claim.
Over claim yang dimaksud Ericiko, beberapa band tersebut mengeklaim SPF 50, tapi uji lab yang didapati ada yang di bawah dan di atas SPF 50.
SPF atau Sun Protection Factor merupakan perlindungan kulit terhadap radiasi UV matahari.
BACA LAINNYA: 5 Bumbu Dapur ini Jangan Disimpan di Freezer!
Angka pada SPF dimaksud untuk memberi tahu berapa lama paparan radiasi UV matahari akan mulai menyebabkan kulit terbakar.
Jadi, jika dengan SPF 30, berarti kulit membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar.
Dilansir dari Canceriowa.org, tidak ada tabir surya yang dapat memproteksi dari 100 persen sinar UVB matahari.
SPF 30 memblokir 97% radiasi UVB, SPF 50 memblokir 98% radiasi UVB, dan SPF 100 memblokir 99% radiasi UVB.
Dokter kulit merekomendasikan tabir surya dengan SPF minimal 30 atau lebih tinggi untuk aktivitas luar ruangan.
Jika seseorang memakai sunscreen dengan SPF palsu seperti SPF yang lebih rendah dari kemasan, maka tidak akan memproteksi secara maksimal dari sinar UV matahari.
Penggunaan tabir surya dengan benar dapat meminimalkan risiko terkena kanker kulit.
Jenis kanker kulit paling umum yang terkait dengan paparan sinar matahari adalah karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma.
Kanker kulit dapat menyebar ke seluruh tubuh, bermetastasis ke tulang, hati, dan ginjal seseorang. (*)
Editor: Yaspen Martinus