PINUSI.COM - Kentut yang tidak bersuara biasanya cenderung lebih bau daripada kentut yang suaranya terdengar keras.
Ternyata, ada alasan tersendiri mengapa kentut yang tidak bersuara cenderung lebih bau daripada yang bersuara.
Kentut tidak bersuara kerap terjadi di lingkungan orang banyak. Biasanya kentut ini menimbulkan bau yang sangat menyengat, bahkan bisa jadi kentut yang tidak bersuara ini dapat menimbulkan fitnah.
BACA LAINNYA: Peluang Raih Cuan dari Resep Simpel Sandwich Pisang
Hal itu karena biasanya orang akan saling menuduh siapa yang kentut, karena suaranya tidak terdengar, tapi baunya tercium oleh semua orang.
Kentut terjadi karena gas dalam saluran pencernaan terlalu banyak dan menumpuk, sehingga tubuh mengeluarkannya melalui anus dalam bentuk angin.
Dikutip dari kanal YouTube Baldtwins, alasan di balik kenapa kentut yang tidak bersuara lebih bau daripada yang bersuara, karena kentut mengandung bermacam-macam zat.
BACA LAINNYA: Sumber Mata Air Aqua di Subang Bisa Dipakai untuk Berenang, Segini Harga Tiket Masuknya
Dan yang membuat kentut menjadi bau adalah zat hidrogen sulfida yang mengandung belerang.
Kentut yang suaranya pelan biasanya lebih bau, karena biarpun gas yang keluar lebih sedikit, tapi mengandung zat sulfide tadi.
Zat ini bentuknya lebih padat, tapi jumlahnya lebih sedikit dibanding zat kentut lainnya, sehingga gampang keluar walaupun tanpa suara.
Sedangkan kentut yang suaranya kencang atau lebih keras, biasanya tidak mengandung bau yang menyengat.
Hal itu karena walaupun gas yang dikeluarkan lebih banyak, tapi tidak mengandung zat sulfur yang notabene mengandung bau yang menyengat.
Pada dasarnya, bau atau tidaknya kentut tergantung kandungan zat hidrogen sulfida yang dikeluarkan, saat seseorang buang angin atau kentut.
Sekalipun kentut itu suaranya keras, jika tidak mengandung zat hydrogen sulfide yang banyak, maka tidak akan tercium bau. (*)
Editor: Yaspen Martinus