PINUSI.COM - Banyak jenis roti yang beredar di pasaran, mulai dari roti gandum, roti tawar, roti sobek, hingga roti isi selai.
Berbagai roti ini juga memiliki varian rasa, sehingga pembeli dapat memilih sesuai selera.
Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa penjepit pada pembungkus roti tawar ada bermacam warna?
BACA LAINNYA: Selain Bawang, Ini Tiga Hal yang Bisa Bikin Bau Badan
Ternyata, warna penjepit pada pembungkus roti memiliki maknanya tersendiri, yaitu sebagai penanda waktu yang menunjukkan kapan roti tersebut dibuat.
Lalu, apa saja makna di balik warna-warna tersebut? Dikutip dari WiseBread, berikut ini penjelasannya:
1. Biru
Warna biru menandakan roti tersebut dibuat pada Hari Senin. Jika ingin membeli roti di hari yang sama, pilihlah penjepit roti berwarna biru.
2. Hijau
Penjepit berwarna hijau berarti roti tersebut dibuat di Hari Selasa. Pemilihan roti di Hari Rabu juga bisa menggunakan penanda berwarna hijau, karena beberapa pabrik tidak memproduksi roti mereka di Hari Rabu.
3. Merah
Roti dengan stiker atau penjepit berwarna merah diproduksi pada Hari Kamis. Jika kamu membeli roti pada pertengahan minggu, kamu bisa mencari kemasan roti yang bertanda merah.
4. Putih
Roti yang diproduksi di Hari Jumat memiliki tanda berwarna putih.
5. Kuning
Saat membeli roti di akhir pekan, pilihlah kemasan roti yang bertanda warna kuning. Warna ini menandakan roti dibuat pada Hari Sabtu.
Sama halnya dengan Hari Minggu, kamu juga bisa memilih roti dengan penjepit berwarna kuning, karena terkadang beberapa pabrik tidak memproduksi roti di hari tersebut.
Selain melihat warna stiker atau penjepit, kamu juga bisa melihat tanggal kedaluwarsa pada kemasan roti.
BACA LAINNYA: Jangan Sampai Salah, Ini 5 Makanan yang Jangan Dimasak Di Air Fryer
Namun,tanggal tersebut merupakan hari pendistribusian roti, tepatnya saat roti mulai dijual di pasaran.
Tidak semua pabrik dan toko roti memiliki kode warna untuk hari yang sama, tergantung kebijakan mereka.
Maka, lebih baik tanyakan kepada penjaga toko untuk mengetahui waktu produksi roti sebelum membelinya. (*)
Editor: Yaspen Martinus