PINUSI.COM - Ketombe adalah masalah kulit kepala yang disebabkan oleh jamur, hingga penggunaan produk perawatan rambut tertentu.
Ketombe yang muncul umumnya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius, dan bisa diatasi menggunakan sampo tertentu.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, ada beberapa penyebab timbul ketombe, seperti:
BACA LAINNYA: 5 Aktivitas Seru Agar Kreativitas dan Kebugaran Buah Hati Terstimulasi
- Sensitif terhadap jamur Malassezia yang secara alami ada di kulit kepala, sehingga mengalami peradangan dan memicu munculnya ketombe.
- Stres.
- Memiliki kulit yang berminyak, sehingga jamur berkembang biak dengan baik, dan memicu pengelupasan kulit yang berlebihan.
- Memiliki jenis kulit yang kering, sehingga ketombe yang muncul lebih kecil dan tidak berminyak.
- Sensitif terhadap produk perawatan rambut tertentu, termasuk produk pewarnaan rambut, sehingga mengalami iritasi.
- Jarang mencuci rambut, sehingga terjadi penumpukan minyak dan sel kulit di kepala yang bisa menyebabkan ketombe.
Orang-orang yang berketombe umumnya akan memiliki serpihan kulit kering di antara rambut dan bahu, sehingga akan mengganggu penampilan.
Ketombe juga menyebabkan rasa gatal yang ringan hingga yang sangat serius, sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
BACA LAINNYA: Jangan Sembarangan Diberikan, Ini Efek Samping Antibiotik untuk Anak-anak
Menurut Medical News Today, ada beberapa cara mengatasi ketombe, yakni:
- Mengurangi stres dengan kegiatan relaksasi, seperti meditasi dan yoga.
- Menghindari penggunaan produk yang memiliki kandungan detergen dan zat kimia yang terlalu keras untuk kulit kepala.
- Menyisir rambut lebih sering.
- Menggunakan sampo anti-ketombe yang sesuai, sehingga perlu berganti-ganti merek dengan kandungan bahan yang berbeda.
Jika ketombe tidak kunjung hilang dengan beberapa cara di atas atau bertambah parah, Anda diimbau mencari bantuan medis.
Ketombe yang muncul bisa jadi merupakan gejala dari penyakit tertentu, seperti dermatitis seboroik, sehingga perlu mendapatkan pengobatan tertentu. (*)
Editor: Yaspen Martinus