PINUSI.COM - Kebiasaan-kebiasaan remeh yang sering tidak kita sadari, ternyata berpengaruh terhadap kenaikan berat badan.
Selain malas berolahraga dan sering makan makanan tinggi kalori, ternyata kebiasaan menyalakan lampu saat tidur juga bisa memicu kenaikan berat badan.
Melansir Hello Sehat, sebuah penelitian di American Journal of Epidemiology mengungkapkan, 113 ribu wanita dijadikan objek penelitian untuk diukur berat dan tinggi badan, lingkar pinggang, serta lingkar pinggul.
BACA LAINNYA: Tiga Minuman Herbal Ini Bisa Bantu Redakan Flu dan Batuk
Dari hasil penelitian tersebut, diketahui wanita yang terbiasa tidur dalam gelap di malam hari, memiliki lingkar panggul yang lebih kecil, dibandingkan wanita yang yang tidur dengan lampu menyala.
Temuan ini baru dipublikasikan di JAMA Internal Medicine. Menurut studi tersebut, lampu menyala dan kenaikan berat badan ternyata cukup berkaitan.
Sebelumnya, memang ada penelitian yang menyebut tidur dengan lampu menyala membuat badan gemuk.
BACA LAINNYA: Ini Gejala dan Pertolongan Pertama Jika Digigit Hewan Rabies
"Mematikan lampu saat tidur mungkin merupakan aktivitas yang berguna untuk mengurangi kemungkinan kenaikan berat badan atau menjadi obesitas," kata penulis utama penelitian ini, Dr Yong-Moon Mark Park, peneliti dari US National Institute of Environmental Health Sciences, Amerika Serikat.
Menurut Dr Park, paparan cahaya saat tidur dapat menekan hormon tidur melatonin dan mengganggu siklus tidur-bangun alami.
Hal ini juga dapat mengganggu variasi hormon stres sehari-hari dan memengaruhi proses metabolisme lainnya, sehingga berkontribusi pada penambahan berat badan.
Tidur dengan lampu mati akan membantu mengeluarkan hormon melatonin. Menurut dr Reza Fahlevi dari KlikDokter, pengeluaran hormon melatonin sangat dipengaruhi oleh cahaya.
“Cahaya terang dapat menghambat pengeluaran hormon melatonin. Padahal, hormon melatonin ini sangat bermanfaat bagi tubuh jika dapat dikeluarkan secara normal,” tuturnya.
Melatonin bermanfaat membuat tidur Anda lebih nyenyak dan berkualitas. Produksi hormon melatonin juga bisa mencegah insomnia. (*)
Editor: Yaspen Martinus