PINUSI.COM - Tidak sedikit yang beranggapan bahwa sikap positif menjadi faktor penentu usia seseorang. Bahkan pikiran positif ini mampu mengantarkan orang hingga mencapai umur ratusan tahun.
Roslyn Menaker (103) dan Ruth Sweedler (103) misalnya, yang mengaku kebahagiaan, kegembiraan, dan pandangan positif adalah alasan mengapa bisa hidup begitu lama.
Namun, meski para lansia mungkin merasa bahwa sikap positif berperan dalam umur panjang mereka, mantan profesor psikologi kepribadian di Universitas Notre Dame, David Watson, menyebut kepribadian dan penuaan memiliki hubungan yang lebih beragam. Dia meyakini, ada ciri-ciri lain yang berhubungan erat dengan umur panjang.
"Saya pikir dampak dari bersikap positif saja sudah dilebih-lebihkan," katanya dikutip dari CNBC, Sabtu (23/9/2023).
Faktanya, kata Watson, ciri kepribadian yang paling dikaitkan dengan umur panjang adalah kehati-hatian atau ketelitian. Hal ini mungkin terjadi karena orang dengan tingkat ketelitian tinggi lebih baik dalam menjaga dirinya sendiri.
Dia mencontohkan orang jenis ini cenderung minum alkohol dalam jumlah sedang dan makan makanan yang lebih seimbang. Lalu orang yang teliti pun tidak melakukan hal-hal bodoh sehingga tingkat kecelakaannya lebih rendah dan perilaku kesehatannya lebih baik.
Di samping itu, lanjut Watson, sikap ramah juga berperan dalam umur panjang. Terutama ketika menghadapi situasi stres. Sebab mereka yang sehat secara psikologis memiliki waktu pemulihan lebih cepat.
"Mereka bisa mengatakan pada diri mereka sendiri, 'Ini bukan masalah besar.' Mereka menemukan cara untuk mengembalikan keseimbangan tersebut," terang dia.
Adapun ketika seseorang menjalani gaya hidup sehat dan mampu bangkit kembali dari kesulitan, kata Watson, mereka dapat menerima hidup yang lebih lama dan lebih memuaskan.
Sementara itu, CEO dari Healthy Longevity Clinic, Petr Sramek, mengungkapkan mereka yang telah mencapai usia 100 tahun kemungkinan besar mendapat manfaat dari berbagai faktor. Termasuk gen umur panjang yang memang tidak dimiliki banyak orang.
"Mungkin hingga 2% populasi memiliki faktor-faktor ini. Orang-orang ini tidak perlu mengikuti gaya hidup terbaik," ungkap dia.
Orang dengan gen umur panjang ini bisa minum alkohol atau tidak berolahraga. Namun, mereka dapat hidup lebih lama dan berada dalam kondisi kesehatan yang baik.
"Mereka merupakan pengecualian. Anda tidak dapat menggunakan apa pun dari gaya hidup mereka sebagai contoh," tegas Sramek. (*)