PINUSI.COM - Anjuran untuk membatasi konsumsi bagian sayap ayam broiler banyak beredar di jagat maya.
Sayap ayam broiler disebut berbahaya, karena bagian ini adalah tempat disuntik hormon.
Hormon yang dimaksud adalah hormon pertumbuhan yang sengaja disuntikkan pada sayap ayam broiler, agar pertumbuhan ayam menjadi pesat dalam waktu yang singkat.
Konsumsi sayap dan leher ayam
broiler dikatakan akan mengakibatkan berbagai penyakit seperti kanker dan
mengganggu keseimbangan hormon remaja.
Hal ini menimbulkan
kegelisahan, terutama di kalangan ibu-ibu yang selalu ingin memberikan gizi
terbaik untuk anaknya.
Ayam merupakan sumber protein yang
mudah dicari, terjangkau dan mudah diolah menjadi berbagai macam masakan. Hal
ini mengundang pakar untuk memberikan penjelasan.
Dikutip dari akun Instagram
dokter hewan Rizky Aprilian @risky.aprilian, ia menyebutkan beberapa
metode yang peternak lakukan dalam memanen ayam broiler.
"Ayam yang hari ini dikembangbiakkan
adalah hasil serangkaian penelitian, sehingga hanya membutuhkan waktu 30
hari waktu pemeliharaan.”
"Manajemen pakan diatur sedemikian rupa, diatur oleh peternak agar bibit yang bagus dan manajemen yang bagus, maka performa ayam akan semakin baik,” terangnya.
Agar tumbuh sempurna tanpa terkena penyakit, ayam pun diberikan vaksin.
“Dari ayam lahir, dari ayam bayi
sudah ada manajemen vaksin,” tambahnya.
Ahli gizi merekomendasikan untuk
menghindari bagian sayap, leher, dan brutu (bagian pantat ayam) bukan karena
akumulasi penyakit atau residu hormon, tapi karena kandungan lemaknya tinggi. (*)