PINUSI.COM - Memiliki anak yang aktif dan energik tentu menyenangkan. Orang tua jadi lebih mudah mengajaknya melakukan berbagai aktivitas.
Meski begitu, Ibu dan Ayah perlu waspada jika perilaku aktif si Kecil malah membuatnya sulit beraktivitas, karena bisa jadi anak mengalami hiperaktif.
Hiperaktif adalah kondisi ketika anak terus aktif tidak melihat waktu, situasi, dan suasana sekitar.
Berikut ini beberapa ciri anak hiperaktif yang para orangtua harus ketahui:
- Berlari dan berteriak saat bermain meski berada di dalam ruangan.
- Berdiri di kelas dan berjalan-jalan ketika guru sedang bicara.
- Bergerak cepat hingga menabrak orang lain atau barang-barang di sekitarnya.
- Bermain terlalu kasar dan secara tidak sengaja melukai anak lain bahkan diri sendiri.
- Bicara terus-menerus dan sering mengganggu orang lain.
- Kesulitan untuk fokus dan duduk diam saat makan atau bermain.
Hiperaktif sering kali dikaitkan dengan ADHD. Padahal, keduanya cukup berbeda, di mana anak dengan ADHD akan cenderung lebih impulsif, sulit bermain dengan tenang, serta kesulitan dalam menunggu giliran.
Menangani Anak Hiperaktif
Anak-anak yang hiperaktif membutuhkan aktivitas positif untuk menghabiskan energi berlebih.
Oleh sebab itu, penanganan kondisi ini membutuhkan dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitar anak, terutama keluarga.
Orang tua dapat memberikan permainan aktivitas dan kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik. Olahraga teratur juga dapat mengendalikan gejala hiperaktivitas menjadi lebih baik.
Apabila hiperaktif disebabkan oleh kondisi fisik, seperti gangguan saraf pusat, otak, atau tiroid, hal ini memerlukan pengobatan dari dokter untuk mengatasinya. (*)