PINUSI.COM - Gejala infeksi saluran pernapasan, terutama saat sedang pilek, biasanya memicu gejala lain seperti sakit tenggorokan hingga batuk berdahak. Sebagian orang juga merasakan gangguan pendengaran.
Terkait gejala itu, menurut laporan tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal Cureus, pendengaran yang dialami orang pilek bisa turun hingga 40 desibel. Kondisi ini mirip ketika seseorang memakai penutup telinga.
Menurut Dr John
Fornadley, dokter spesialis THT yang berbasis di Pennsylvania, fungsi
pendengaran yang terganggu gara-gara pilek berasal dari gangguan yang terjadi
pada saluran Eustachius, saluran kecil yang menghubungkan telinga dengan bagian
belakang hidung yang tersumbat.
Dalam keadaan sehat,
saluran Eustachius biasanya berongga, saluran ini pun dapat menutup dan terbuka
saat kita menguap atau menelan.
Saluran ini berfungsi membantu
mengalirkan kelebihan lendir dari bagian telinga tengah yang mengarah ke dalam
hidung dan tenggorokan, dan berperan mengirim getaran atau suara ke indra
pendengaran kita.
"Gendang telinga kita
bergetar sebagai respons terhadap suara, dan mengirimkan getaran ini ke telinga
bagian dalam."
"Saluran eustachius menghubungkan ruang di belakang gendang telinga (bagian tengah telinga) dengan hidung, untuk menyamakan tekanan udara di telinga tengah dengan tekanan udara luar," paparnya.
Ketika terdapat
perbedaan tekanan udara yang signifikan, saluran Eustachius akan terbuka dengan
cepat, sensasi inilah yang sering disebut sebagai 'meletup' di
telinga.
Jika saluran tidak terbuka, biasanya masalah ini bisa diatasi dengan menjepit hidung, lalu meniupkan udara ke telinga melalui mulut yang tertutup.
Tetapi ketika virus flu atau virus penyebab gangguan pernapasan mulai menginfeksi, biasanya kondisi itu dapat memicu respons imun untuk bekerja.
Saat tubuh tengah melawan infeksi, organ bagian dalam hidung dengan cepat meningkatkan produksi lendir dan membengkak, seiring peradangan pada jaringan. (*)