PINUSI.COM - Kentang goreng, pizza, serta roti manis memiliki satu kesamaan, yaitu tak cukup dimakan sedikit.
Setelah satu suapan, seolah sulit menahan diri agar tidak makan berlebihan.
Makan berlebihan ternyata bukan cuma karena kita lapar, tapi ada sesuatu dalam makanan yang membuat kita sulit berhenti makan.
Peneliti dari Buck Institute for Research Aging di California menemukan zat kimia tersebut, khususnya pada makanan yang dimasak dan olahan.
Disebut juga dengan AGEs (advanced glycation end products), zat ini terbentuk ketika gula menyatu dengan protein dan lemak selama proses pemanggangan, pembakaran, atau penggorengan.
"Sejumlah besar data menunjukkan makanan yang tinggi kandungan AGEs akan meningkatkan nafsu makan," kata peneliti senior Pankaj Kapaji.
Ia mengatakan, industri makanan menggunakan AGEs untuk menciptakan rasa tambahan dalam makanan, dan saat ini belum ada aturan pemakaiannya.
Selain makanan olahan,
ternyata AGEs juga bisa ditemukan pada makanan yang termasuk sehat.
"Warna kecokelatan yang terbentuk saat kita memasak dan membuat makanan, terlihat dan terasa lezat merupakan, hasil dari AGEs," ungkap peneliti Muniesh Muthaiyan.
Meski zat kimia ini memberi aroma dan rasa yang enak pada makanan, tetapi sebenarnya bisa berdampak negatif pada kesehatan.
"AGEs terkait dengan beberapa penyakit akibat penuaan, seperti komplikasi diabetes, resistensi insulin, dan juga penyakit Alzheimer. AGEs meningkatkan peradangan dalam sel yang mempercepat penuaan," beber Kapaji. (*)