PINUSI.COM - Cacar monyet alias monkey pox (Mpox) disebabkan virus monkeypoxz spesies dari genus Orthopoxvirus.
Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia lewat kontak fisik dengan seseorang yang tertular, baik dengan bahan yang terkontaminasi maupun hewan yang terinfeksi.
Sehingga, untuk memastikan betul seseorang terjangkit virus ini, butuh pemeriksaan tes laboratorium yang menguji bahan dari lesi kulit.
Cacar monyet ini mengakibatkan ruam di kulit yang terasa menyakitkan, pembesaran kelenjar getah bening, hingga demam bagi penderitanya.
Kebanyakan orang dapat sembuh total setelah mendapatkan pengobatan. Akan tetapi, beberapa kasus Mpox terasa begitu sakit.
Dengan begitu, penanganan intensif harus dilakukan segera mungkin.
Sekecil apa pun gejala tak dapat dianggap remeh, karena penyakit ini mudah menyebar dan penderita bisa bertambah sakit.
Berbeda dari cacar air yang hanya terjadi perubahan kulit yang mengandung air, cacar monyet ini menunjukkan perbedaan yang cukup terlihat pada tekstur kulit (lesi kulit).
Lesi kulit ini bisa muncul di bagian tubuh seperti telapak tangan dan telapak kaki, wajah, mulut, tenggorokan, daerah selangkangan dan genital, hingga di anus.
Kandungan cairannya pun memiliki wujud dan warna yang berbeda antara cacar biasa dengan cacar monyet.
Sementara, benjolan getah bening kerap muncul pada beberapa bagian tubuh. Di antaranya, belakang telinga, bawah rahang bawah, tulang selangka, dan lipatan paha.
Cara Pencegahan
Kebanyak orang yang terinfeksi Mpox akan pulih pada rentang waktu dua hingga empat minggu.
Sehingga, untuk memutus mata rantai penularan. masyarakat diimbau menjaga jarak, menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta rajin cuci tangan.
Kedua, hindari kontak dengan binatang terlebih binatang liar atau mengonsumsi daging yang diburu dari hewan liar.
Seperti, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata, serta membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
Ketiga, hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur hingga pakaian suspek cacar monyet, barang-barang tidak dipakai bersama, hingga tidak tidak tidur dan makan bersama.
Keempat, hindari perilaku seks dengan berganti-ganti pasangan dan pasangan yang menunjukan gejala.
Kelima, tingkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit ini.
Keenam, mengikuti informasi mengenai monkeypox di laman Kementerian Kesehatan, guna menghindari hoaks dan diskriminasi bagi penderita. (*)