Ada yang menilai perilaku tersebut tidak beretika, karena memakan ruang gerak penumpang yang duduk di belakangnya
Di sisi lain, merebahkan sandaran kursi dianggap sebagai hak penumpang, karena adanya tombol yang memungkinkan kita mengubah posisinya selama perjalanan.
Pakar perjalanan Nicole Campoy Jackson mengatakan, ada sejumlah faktor yang harus dipertimbangkan jika kita ingin merebahkan sandaran kursi saat naik pesawat.
"Saya tidak menganut paham larangan merebah, tapi saya pikir kita bisa merebah dengan sopan, dan memahami kita semua berada dalam situasi yang sulit," katanya, dikutip dari People.
Jackson menyarankan penumpang melihat sekilas kondisi orang yang duduk di belakang kita, sebelum melakukan apa pun.
“Jika laptop mereka dikeluarkan atau mereka sedang minum di meja, sekarang bukan waktu yang tepat untuk berbaring."
"Dan tentu saja tidak baik melakukannya tanpa memberi tahu mereka,” ujarnya.
Ada juga saatnya kita dilarang merebahkan bangku pesawat, seperti saat makan.
“Selama waktu makan, pastikan untuk menaikkan kembali tempat duduk Anda jika Anda telah merebahkannya," pesan Jackson.
Terpisah, pakar etiket Diane Gottsman berpendapat kita sebaiknya tidak merebahkan sandaran kursi pesawat jika tidak terlalu dibutuhkan.
Menurutnya juga, tak banyak situasi yang membuat kita harus duduk dalam posisi bangku merebah.
"Kita tahu ini akan mengganggu ruang pribadi orang lain,” cetusnya kepada CBS MoneyWatch. (*)