PINUSI.COM - Mengonsumsi ikan selama kehamilan dapat memberikan nutrisi penting seperti asam lemak omega-3, protein, dan vitamin D yang bermanfaat untuk perkembangan bayi.
Namun, tidak semua jenis ikan aman dikonsumsi oleh ibu hamil, karena beberapa ikan mengandung kadar merkuri yang tinggi.
Berikut ini lima jenis ikan yang umumnya dianggap aman bagi ibu hamil.
1. Salmon
Salmon adalah salah satu ikan yang sangat kaya akan asam lemak omega-3, terutama asam dokosaheksaenoat (DHA), yang sangat penting untuk perkembangan otak janin. Omega-3 juga dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur.
Pilih salmon liar atau salmon dari akuakultur yang diketahui bebas dari zat kimia berbahaya.
2. Ikan Sarden (Sardines)
Ikan sarden adalah pilihan yang baik karena kandungan asam lemak omega-3-nya yang tinggi.
Sarden juga merupakan sumber vitamin D dan kalsium yang baik untuk perkembangan tulang dan gigi janin.
3. Ikan Gurame
Ikan gurame merupakan ikan air tawar yang rendah merkuri dan tinggi protein.
Gurame juga mengandung asam lemak omega-3 yang bermanfaat untuk perkembangan otak janin.
4. Ikan Teri
Ikan teri adalah sumber protein yang baik dan juga mengandung asam lemak omega-3.
Kecilnya ukuran ikan teri membuat risiko terkontaminasi merkuri relatif rendah.
5. Ikan Cod (Bacalao)
Ikan cod adalah salah satu ikan laut yang rendah merkuri. Ikan ini kaya akan protein, sumber yang baik untuk vitamin B12, dan juga mengandung selenium yang bermanfaat.
Meskipun ikan-ikan di atas dianggap aman, tetap perlu diingat merkuri dalam ikan dapat berdampak buruk pada perkembangan janin.
Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya membatasi konsumsi ikan yang tinggi merkuri, seperti king mackerel, swordfish, tuna sirip kuning, dan marlin.
Penting juga untuk selalu memastikan ikan yang dikonsumsi dimasak dengan baik untuk mencegah infeksi dan memperhatikan sumbernya, memilih ikan dari perairan yang terawasi kualitasnya.
Sebaiknya, sebelum mengubah pola makan atau menambahkan jenis ikan baru, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan keselamatan dan kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin terpenuhi. (*)