PINUSI.COM - Kopi adalah minuman yang memiliki ragam cita rasa, dan perbedaan antara kopi robusta dan kopi arabika menjadi hal yang menarik untuk dijelajahi.
Robusta memiliki biji yang berbentuk bulat, dengan variasi ukuran yang tergantung pada varietasnya.
Meski ada biji yang kecil dan besar, bentuknya umumnya bulat dengan garis tengah lurus.
Rasa kopi robusta cenderung lebih pahit dibandingkan dengan arabika, bahkan setelah disajikan.
Pahitnya lebih mendalam, sering kali dikaitkan dengan nuansa katai atau kacang-kacangan.
Kandungan kafein dalam kopi robusta juga lebih tinggi, mencapai sekitar 2,2 persen, dibandingkan dengan kopi arabika.
Kopi arabika memiliki biji yang umumnya berbentuk oval atau lonjong, dan ukurannya bervariasi sesuai varietasnya.
Rasa arabika cenderung lebih asam dan kompleks, sering kali memberikan sentuhan buah-buahan, roti, donat, atau cokelat. Kandungan kafeinnya lebih rendah, sekitar 1,2 persen.
Selain dari segi rasa, perbedaan lainnya terletak pada tempat tumbuhnya. Robusta biasanya ditanam di dataran rendah, berkisar antara 0 hingga 900 meter di atas permukaan laut.
Sementara, arabika dapat tumbuh di dataran tinggi, mulai dari 1.000 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut. Ketinggian ini memberikan arabika aroma yang lebih kaya.
Ketika berbicara tentang penggunaan praktis, robusta sering digunakan untuk minuman berbasis espresso di kedai kopi atau dalam campuran kopi.
Espresso yang dihasilkan dari robusta cenderung memiliki kekuatan dan kekentalan yang diinginkan.
Di sisi lain, kopi arabika sering dipilih untuk metode manual brewing, seperti pour-over atau French press, karena memberikan keasaman yang unik dan cita rasa yang kompleks.
Dengan perbedaan-perbedaan ini, pilihan antara kopi robusta dan arabika dapat disesuaikan dengan preferensi rasa masing-masing individu.
Apakah Pinusian mencari pahit mendalam atau keasaman yang kaya? Dunia kopi menyediakan berbagai pilihan yang bisa dieksplorasi sesuai selera. (*)