PINUSI.COM - Menurut sebuah survei yang melibatkan 1.039 orang berusia antara 18 dan 34 tahun di seluruh AS dari 25 Oktober hingga 30 Oktober, disebutkan bahwa generasi Z dan generasi milenial mengalami kesulitan meraih pencapaian seperti orangtua mereka saat pertama kali terjun ke dunia kerja.
Berdasarkan survey oleh CNBC dan Generation Lab, 55% responden generasi muda merasa “jauh lebih sulit” untuk membeli rumah, 44% mengatakan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan, dan 55% mengatakan lebih sulit untuk mendapatkan promosi.
“Ini murni gambaran bagaimana generasi muda memandang kehidupan mereka dibandingkan dengan orangtuanya,” kata Cyrus Beschloss, pendiri Generation Lab, sebuah organisasi yang membangun database responden generasi muda di Amerika.
Sisi positifnya, poll atau jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 40% Gen Z dan generasi milenial mengatakan lebih mudah bagi mereka untuk menemukan peluang ekonomi di luar pekerjaan tradisional.
Seorang perencana keuangan bersertifikat yang juga menjadi penasihat utama di Ritholtz Wealth Management di New Orleans, Blair duQuesnay, menyebutkan bahwa sifat pekerjaan telah berubah bahkan sebelum pandemi Covid-19.
Generasi baby-boom bekerja di sebuah perusahaan dan, dalam banyak kasus, bertahan pada satu pekerjaan sepanjang karir mereka dan pensiun dengan uang pensiun – hal itu sudah tidak ada lagi,” kata duQuesnay yang juga merupakan anggota Dewan Penasihat Keuangan CNBC.
Beschloss pun menambahkan bahwa meskipun peluang-peluang tersebut mungkin tidak mengarah pada stabilitas yang memungkinkan generasi muda membeli rumah, namun ada secercah optimisme yang terlihat menonjol terlepas dari adanya pesimisme terhadap kondisi dunia.
‘Secercah optimisme’ Sekitar 50% dari pemuda-pemudi tersebut percaya bahwa inflasi akan berdampak sangat negatif terhadap kesejahteraan finansial mereka di masa depan, berdasarkan hasil jajak pendapat Youth & Money di AS. Namun, hal ini mungkin merupakan respons terhadap kondisi perekonomian saat ini (*)