PINUSI.COM - Curcuma Xanthorrhiza Roxb alias temulawak biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Manfaatnya dalam mengatasi banyak penyakit pun telah lama dikenal baik di dalam atau luar negeri.
Temulawak terbukti dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit, seperti mengatasi gangguan fungsi hati, hepatitis, menurunkan kolesterol, hingga penyakit akibat peradangan dan lain sebagainya.
Kandungan temulawak untuk obat tradisional Menurut buku Khasiat & Manfaat Temulawak karya Ahmad Said, sebagian besar tanaman temulawak dapat dimanfaatkan.
Namun, bagian yang paling berharga dan kerap digunakan sebagai pengobatan tradisional adalah rimpangnya.
Rimpang temulawak memiliki zat kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa hingga mineral. Di antara komponen itu, yang paling banyak memiliki kegunaan adalah pati, kurkuminoid dan minyak atsiri.
- Kandungan pati temulawak
Pati merupakan komponen kimia terbanyak yang dapat ditemukan pada rimpang temulawak.
Kadar protein pati pada jenis rimpang ini lebih banyak dibandingkan tanaman lainnya yaitu sebesar 1,5 persen, sedangkan pati jagung hanya 0,8 persen, gandum 0,6 persen dan kentang hanya 0,4 persen, menurut studi Sidik di tahun 1999.
- Kandungan minyak atsiri
Penelitian
menunjukkan, kadar minyak atsiri pada temulawak tidak kurang dari 6 persen,
setelah melalui proses penyulingan.
Minyak esensial temulawak ini memiliki khasiat sebagai kolagoga (peluruh empedu) dan biasa digunakan sebagai campuran obat rematik hingga peradangan yang lainnya.
- Senyawa kurkuminoid
Kandungan kurkuminoid pada temulawak terdiri atas kurkumin
dan desmetoksikurkumin.
Senyawa ini berbeda dengan kandungan kurkumin pada kunyit, karena tidak beracun, bermanfaat bagi sekresi empedu (kunyit tidak memiliki manfaat untuk itu).
Kurmuminoid juga memiliki aroma khas dan biasa dijadikan serbuk sebagai campuran obat herbal.