PINUSI.COM - Blackcurrant adalah buah padat nutrisi yang dapat meningkatkan kesehatan, karena kaya vitamin dan antioksidan.
Buah beri kecil berwarna gelap ini kaya vitamin C, yang mendukung kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Blackcurrant juga mengandung zat yang disebut antosianin, yang memiliki kualitas anti-inflamasi.
Memasukkan blackcurrant ke dalam makanan harian akan meningkatkan rasa dan bermanfaat bagi kesehatan.
Buah beri ini adalah salah satu alternatif lezat untuk meningkatkan asupan nutrisi, dan mendorong gaya hidup yang lebih baik.
Berikut inu beberapa manfaat kesehatan dari mengonsumsi blackcurrant.
Meningkatkan Kesehatan Ginjal
Menurut National Institutes of Health, kualitas anti-inflamasi dan antioksidan blackcurrant membantu mencegah penyakit ginjal kronis, melindungi sistem ekskresi dari infeksi dan peradangan, dan menghentikan perkembangan batu ginjal.
Mereka meningkatkan pH urine dan mendorong keluarnya lebih banyak asam.
Hidrasi Kulit
Kondisi kulit yang disebabkan oleh peradangan, infeksi, atau penuaan, seperti dermatitis atopik, memerlukan pengondisian dan restorasi ekstensif.
Polisakarida yang ditemukan dalam blackcurrant mengatur perkembangan peradangan pada sistem kekebalan tubuh.
Memiliki Efek Antidiabetes
Kandungan antosianin pada blackcurrant meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada penderita diabetes tipe 2.
Dengan berfokus pada enzim yang memecah karbohidrat, fitokimia ini memperlambat pemecahan karbohidrat dan mengurangi risiko kenaikan kadar gula dan glukosa darah secara tiba-tiba.
Peningkatan Pencernaan
Daun blackcurrant digunakan dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan diare, karena mengandung flavonoid yang tinggi, yang terbukti meredakan ketegangan otot, mencegah kejang lambung dan usus, serta memiliki kualitas antispasmodik.
Memiliki Efek Anti Inflamasi
Artritis, penyakit hati, ginjal, dan saraf semuanya dapat disebabkan oleh peradangan.
Antosianin yang ditemukan dalam blackcurrant dapat mengurangi intensitas peradangan, dengan menghambat komponen sistem kekebalan yang memicu peradangan. (*)