search:
|
PinNews

Uang Tunjangan Hari Raya Jangan Dihamburkan, Simak 3 Tips Ini!

carrisaeltr/ Minggu, 18 Apr 2021 12:00 WIB
Uang Tunjangan Hari Raya Jangan Dihamburkan, Simak 3 Tips Ini!

Tunjangan Hari Raya jangan disia-siakan. Bersedekah, investasi dan menabung, agar uang THR tak habis percuma.

PINUSI.COM – Tunjangan Hari Raya alias THR memang bisa dianggap pemasukan tambahan, yang didapat saat jelang lebaran. Meski begitu, jangan biarkan diri terbuai, yang ujungnya uang THR cuma numpang lewat tak bersisa, tak ada rupa hasilnya.

Sering kali, orang lakukan kesalahan saat Ramadhan, dengan abai dan tidak membuat perencanaan anggaran dengan matang. Kebanyakan orang tidak mencatat pengeluaran dan mudah tergoda dengan keinginan.

Karena itu, mengalokasikan uang THR untuk kebutuhan-kebutuhan atau kewajiban rutin setiap bulannya, adalah hal terpenting. Jangan lupa juga untuk bersedekah, investasi dan menabung, agar uang THR tak habis percuma. Dari berbagai sumber, berikut tips mengalokasi uang THR:

Buat Pos Kebutuhan & Sesuaikan

Hal ini sangat perlu dilakukan sebelum menggunakan uang THR untuk kebutuhan yang lain. Maka harus ada pengaturan di awal ketika mendapatkan THR, yang tentunya juga harus disesuaikan dengan pos-pos anggaran yang dibutuhkan. Dan yang tidak kalah penting, dari uang THR tersebut juga harus ada yang disisihkan untuk menabung, jumlahnya berkisar 10-30 persen dari total THR yang didapat.

Bayar Utang & Sisihkan Investasi

Setelah ditabung, langsung juga alokasikan pada kebutuhan lain. Misalnya 20 persen untuk gaya hidup, 20 persen membayar utang, 10 persen tambahan kebutuhan, 10 persen sedekah dan 25 persen investasi. Sementara bagi pekerja yang memiliki kondisi keuangan yang cukup, boleh mengalokasikan THR 50 persen untuk gaya hidup, 20 persen untuk sedekah dan 30 persen untuk investasi.

Seleksi Menu Sahur & Berbuka

Coba mengatur keuangan selama Ramadhan bisa juga dengan cara membuat daftar prioritas yang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya siapkan dana ekstra untuk kebutuhan tambahan. Atau contoh lainnya, dengan membuat menu sahur dan buka puasa. Hal ini untuk menghindari pembelanjaan makanan yang impulsif.



Penulis: carrisaeltr

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook