search:
|
PinNews

Tak Masalah Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Diisi 40 Menteri, Waketum Gerindra: Makin Banyak Semakin Bagus

Yohanes A.K. Corebima/ Rabu, 08 Mei 2024 11:00 WIB
Tak Masalah Kabinet Prabowo-Gibran Bakal Diisi 40 Menteri, Waketum Gerindra: Makin Banyak Semakin Bagus

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, kabinet jumbo bagus untuk menunjang roda pemerintahan. Foto: PINUSI.COM/Arie Prasetyo


PINUSI.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman, mengaku pihaknya sama sekali tak masalah jika kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diisi hingga 40 menteri. 

Menurut Habib, sapaan Habiburokhman, kabinet jumbo itu justru bagus untuk menunjang roda pemerintahan, yang jelas berdampak langsung pada masyarakat.

Baginya, semakin gemuk kabinet kerja, justru semakin bagus.  

“Dalam konteks negara, jumlah (menteri) yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus,” kata Habib kepada wartawan, Rabu (8/5/2024).

Habib mengatakan, untuk membangun negara sebesar Indonesia, dibutuhkan kerja kolektif di kabinet pemerintah yang melibatkan banyak orang. 

Dia bilang, postur kabinet yang obesitas itu bukan sekadar mengakomodir keinginan politik para pendukung pemerintah, tetapi dilakukan demi kebaikan bangsa. 

”Justru semakin banyak semakin bagus,” imbuhnya. 

Dari pengalamannya menjadi anggota DPR, Habib mengaku mendapat banyak masukan terkait kinerja kementerian yang tak berjalan maksimal, karena tumpang tindih tugas dan tanggung jawab.

Habib mengatakan, kementerian-kementerian itu terkesan sangat dipaksakan. 

Salah satu contohnya, kata Habib, adalah Kementerian Hukum dan HAM.

Di kementerian itu, kata dia, banyak keditjenan yang berbeda satu sama lain.

Begitu juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Supaya kerja-kerja kementerian itu menjadi lebih efektif, kata Habib, maka harus ada penyesuaian.

Konsekuensinya adalah memisahkan organ-organ dalam kementerian itu menjadi sebuah kementerian atau lembaga baru. 

”Tentu hal seperti itu harus disempurnakan. Itu merupakan konsekuensi,” paparnya. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Yohanes A.K. Corebima

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook