PINUSI.COM - Bambang Rukminto, pengamat Kepolisian dari Insitute for Security and Strategic Studies (ISESS),  merespons langkah Polda Sumatera Barat memburu orang yang memviralkan kasus penyiksaan Afif Maulana (12).

Menurutnya, hal tersebut merupakan sikap reaksioner pihak kepolisian dalam merespons keluhan masyarakat terkait pelayanan.

"Inilah bila responsibiltas dipahami sebagai sikap tergesa-gesa dan reaksioner pada keluhan masyarakat pada pelayanan kepolisian," kata Bambang.

Bambang juga mengatakan, dengan langkah tersebut, menjadi perlu dipertanyakan tentang profesionalitasnya.

Sebab, tindakan tersebut dianggap tidak sesuai dengan harapan masyarakat.

"Penegakan hukum yang profesional itu adalah bagian dari perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat."

"Kalau respons kepolisian malah berbeda dengan harapan masyarakat, akan muncul pertanyaan, polisi bekerja untuk siapa," tuturnya.

Bambang juga menilai tindakan ini membuat masyarakat bingung mana oknum polisi yang melanggar, dan mana polisi yang benar profesional dan berintegritas.

"Ini justru melemahkan spirit anggota polisi yang masih baik, memiliki integritas dan menjaga nama baik Polri," ujarnya.

Pasca-meninggalnya Afif Maulana, Kapolda Sumber Inspektur Jenderal Suharyanto mengatakan pihaknya akan melakukan pencarian terhadap orang yang memviralkan kasus Alif di sosial media. 

Ia menyebut, viralnya kasus ini dapat merusak citra konstitusi polisi. (*)