search:
|
PinNews

Menteri LHK Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Masih Buang Limbah ke Sungai Cileungsi

Ade Irfa Avitri/ Sabtu, 10 Feb 2024 03:30 WIB
Menteri LHK Bakal Tindak Tegas Perusahaan yang Masih Buang Limbah ke Sungai Cileungsi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, angkat bicara terkait terus-menerusnya pencemaran Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor. Foto: Google


PINUSI.COM - Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih mengalami pencemaran limbah yang menyebabkan airnya berwarna hitam dan berbau tak sedap.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya menyatakan keheranannya atas fakta masalah pencemaran Sungai Cileungsi belum terselesaikan, meskipun sudah lama dibereskan.

"Masalah ini sudah lama diupayakan penyelesaiannya, tapi masih belum ada hasil yang memuaskan."

"Permasalahan terus muncul," ujarnya usai menghadiri kegiatan 'Kick Off dan Sosialisasi Rencana Operasional Indonesia FOLU Net Sink di Bogor, Rabu (7/2/2024).

Siti Nurbaya menjelaskan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), telah melakukan berbagai upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.

"Tim kami telah berulang kali turun ke lapangan untuk menangani masalah ini dengan serius," tambahnya.

Siti berjanji memerintahkan jajarannya untuk bertindak tegas terhadap perusahaan-perusahaan yang masih membuang limbah ke Sungai Cileungsi.

"Pelaku pelanggaran harus ditindak dengan tegas."

"Bisa saja perusahaan-perusahaan yang melakukan pencemaran tersebut harus ditutup."

"Saya akan mengecek langsung ke Dirjen terkait langkah-langkah yang akan diambil," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman, menyampaikan kekecewaannya terhadap kurangnya tindakan serius dari pemerintah dalam menangani masalah pencemaran Sungai Cileungsi.

Pencemaran ini telah terjadi sejak 2018 dan terus berulang hingga saat ini, mengganggu aktivitas sehari-hari warga yang tinggal di sekitar sungai tersebut. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Ade Irfa Avitri

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook