search:
|
PinNews

Houthi Klaim Bombardir Kapal Perang AS dan Inggris di Laut Merah

Stephanus Prasetio Dwi Hernanto / Jumat, 12 Jan 2024 11:30 WIB
Houthi Klaim Bombardir Kapal Perang AS dan Inggris di Laut Merah

Houthi mengeklaim melancarkan serangan udara terhadap kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah. Foto: pexels.com/zabelin


PINUSI.COM -  Gerakan pemberontak Houthi mengeklaim telah melancarkan serangan udara terhadap kapal perang Amerika Serikat dan Inggris di Laut Merah, sebagai tanggapan terhadap serangan udara yang dilakukan oleh kedua negara tersebut di Yaman.


Abdul Salam Jahaf, anggota senior Houthi, menyatakan serangan udara oleh kelompoknya itu, merupakan balasan atas serangan AS dan Inggris yang baru-baru ini membombardir sejumlah kota di Yaman. 

Konflik di Yaman telah menyebabkan penderitaan massal dan krisis kemanusiaan yang serius.

Wakil Menteri Luar Negeri Yaman di bawah pemerintahan Houthi, Hussein Al Ezzi, memberikan peringatan keras kepada AS dan Inggris. 

Al Ezzi mengatakan, kedua negara itu akan menghadapi konsekuensi serius atas agresi terang-terangan yang dilakukan terhadap Yaman.

"Negara kami menjadi sasaran serangan agresif besar-besaran oleh kapal, kapal selam, dan pesawat tempur Amerika dan Inggris."

"Amerika dan Inggris pasti harus bersiap membayar harga yang mahal, dan menanggung semua konsekuensi mengerikan dari agresi terang-terangan ini," ujar Al Ezzi dalam pernyataannya.

Houthi telah menguasai sebagian besar Yaman sejak 2014, memicu konflik yang terus berlanjut hingga sekarang.

Perang saudara ini telah menciptakan krisis kemanusiaan dengan dampak yang sangat merugikan masyarakat sipil.

Sementara, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengeklaim, pasukan militernya berhasil menggempur sejumlah target Houthi di Yaman, termasuk pos-pos dan gudang militer milik kelompok pemberontak tersebut.

Namun, klaim ini masih harus diverifikasi secara independen.

Sebelum serangan ini, Houthi melaporkan serangan dari AS dan Inggris terhadap beberapa situs kunci mereka, termasuk Pangkalan Udara Al Dailami di Ibu Kota Sana'a, Bandara Internasional Hodeidah, markas militer di Saada, Bandara Internasional Taiz, dan sekitarnya di selatan Yaman, serta bandara di Kota Abs.

Serangan ini terjadi setelah Houthi menembakkan sekitar 21 rudal dan drone ke sejumlah kapal perang AS dan Inggris di Laut Merah beberapa hari sebelumnya. 

Konflik ini semakin meruncing dan mengkhawatirkan, karena melibatkan kekuatan regional dan internasional.

Eskalasi konflik di Yaman juga berkaitan dengan ketegangan yang terus berlanjut antara Houthi dan Israel. 

Kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka terhadap Israel, termasuk penyerangan dan pembajakan terhadap kapal-kapal komersial terkait Israel yang melewati Laut Merah. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: Stephanus Prasetio Dwi Hernanto

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook