search:
|
PinNews

AHY Ungkap Respon Positif Kemenkeu Terhadap Usulan Penambahan Anggaran Rp 657 M

Fariz Agung Prasetya/ Sabtu, 20 Apr 2024 02:30 WIB
AHY Ungkap Respon Positif Kemenkeu Terhadap Usulan Penambahan Anggaran Rp 657 M

AHY Ungkap Respon Positif Kemenkeu Terhadap Usulan Penambahan Anggaran Rp 657 M. Foto: Instagram/@gusyudhoyono


PINUSI.COM - Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), mengucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas tambahan anggaran yang dia usulkan beberapa waktu lalu. AHY menyatakan bahwa Sri Mulyani menyambut permintaan tersebut.

AHY sebelumnya meminta anggaran tambahan sebesar Rp 675 miliar untuk melaksanakan program prioritas pertanahan. Dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI pada hari Senin, 25 Maret 2024, dia menyampaikan usulan tersebut.

Dia menyatakan bahwa salah satu kendala yang menghalangi kementerian dipimpinnya untuk menerapkan program pertanahan adalah anggaran. Padahal dia berharap jumlah dana yang telah diberikan Sri Mulyani cukup untuk menyelesaikannya.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kemenkeu yang secara positif merespons. Waktu itu menyampaikan mohon ada tambahan anggaran," ujar AHY saat ditemui di kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2024).

Dia mencontohkan bahwa dana yang telah dialokasikan untuk program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Dia menyatakan bahwa dana yang diberikan saat ini hanya dapat menyelesaikan 5,8 juta bidang tanah yang terdaftar melalui PTSL.

"Karena dari target 9 juta bidang yang kita tuntaskan untuk PTSL berdasarkan anggaran dimiliki mampu 5,8 juta. Belum bicara RDTR, belum pelayanan lainnya. Jadi yang jelas selalu menjadi tantangan kami terkait sumber daya anggaran," jelasnya.

Selain itu, kekurangan sumber daya manusia. Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya selalu melibatkan masyarakat dalam programnya, seperti mengukur tanah, memasang batas patok, dan melakukan pemetaan.

Dia menyatakan bahwa hanya dengan jajarannya, semua tugas Kementerian ATR/BPN tidak dapat diselesaikan dengan lancar. Karena itu, salah satu cara untuk mengatasinya adalah melalui partisipasi masyarakat.(*)



Editor: Cipto Aldi
Penulis: Fariz Agung Prasetya

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook