PINUSI.COM – Hasil hitung cepat Pilkada Jakarta 2024 menempatkan pasangan nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono berada di posisi kedua. Sementara itu, pasangan nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno memimpin perolehan suara di posisi pertama. Kemudian, posisi ketiga diperoleh nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Kekalahan ini menimbulkan tanda tanya bagi publik, lantaran Ridwan Kamil-Suswono memiliki koalisi partai gemuk. Belum lagi, pasangan yang disapa R1DO ini juga mendapat dukungan penuh dari Presiden Prabowo Subianto bahkan mantan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi).
Salah satunya tertulis dalam sebuah unggahan warganet di X, ‘Masih ga nyangka RK kalah pdhl udah dapet bantuan 12 partai + kekuatan Mulyono.’
Baca Juga: Pramono Anung-Rano Karno Klaim Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta 2024
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik, Ari Junaedi menjelaskan sejumlah faktor yang memengaruhi kegagalan RK-Suswono di Jakarta. Ia menilai koalisi partai yang mengusung pasangan ini tidak bergerak secara optimal.
“PKB dan Nasdem yang seharusnya menjadi basis suara justru lebih memilih Pram-Doel. Sementara mesin PDIP terlihat begitu solid dalam mengarahkan suara,” kata Ari dilansir Liputan6.
Lebih lanjut, Ari juga menyinggung kesalahan kampanye RK-Suswono yang kerap melakukan blunder dalam menyampaikan program kerja. Salah satunya pernyataan kontroversial tentang janda yang dilontarkan oleh pasangan ini. Sementara dukungan dari Jokowi dan Prabowo dianggap tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan pemilih.
Baca Juga: Tahapan Pilkada Jakarta 2024 Jika Berlangsung Dua Putaran
"Endorse para tokoh untuk RK-Suswono tidak menjadi faktor penentu di Pilgub Jakarta, karena pemilih di Jakarta sangat realistis," tanjut Ari.
Berdasarkan hasil quick count dari tiga lembaga survei menyimpulkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno memimpin Pilkada Jakarta 2024. Pertama, hasil lembaga survei Charta Politika Indonesia, menunjukkan Pramono Anung-Rano Karno (50,15%), diikuti oleh Ridwan Kamil-Suswono (39,25%), dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (10,60%) dengan total perolehan suara yang masuk 100 persen.
Kedua, hasil dari lembaga survei Indikator menunjukkan Pramono-Rano meraih 49,87%, Ridwan Kamil-Suswono 39,53%, dan Dharma-Kun 10,61% dengan total suara masuk 99,50 persen. Ketiga, lembaga survei Lingkar Survei Indonesia Denny JA, Pramono-Rano memperoleh 50,14%, Ridwan Kamil-Suswono 39,18%, dan Dharma-Kun 10,68%, dengan total suara yang masuk mencapai 98,92%.
Dukungan Jokowi Unggul Hampir di Semua Wilayah Kecuali Jakarta
Mantan Presiden Jokowi tidak hanya menggaungkan dukungan untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024, tetapi juga calon-calon di provinsi lain. Jokowi setidaknya mendukung tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Ketiga pasangan tersebut di antaranya ada Ridwan Kamil-Suswono yang bertarung di Jakarta, Andra Soni-Dimyati Natakusumah yang bertarung di Banten, dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang bertarung di Jawa Tengah.
Di antara ketiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang didukung Jokowi, hanya Jakarta yang kalah telak dari hasil hitung cepat. Berdasarkan quick count lembaga survei Charta Politika Indonesia, dukungan Jokowi bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berhasil memperoleh suara unggul untuk wilayah Banten dan Jawa Tengah (Jateng).
Hasil hitung cepat menunjukkan pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah meraih 57,52%, dengan total suara masuk 100 persen. Di sisi lain, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin meraih 58,44 persen dari perhitungan yang masuk sebesar 100.
Selain itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung KIM Plus di beberapa wilayah, seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara, juga berhasil meraih kemenangan. Merujuk pada hasil quick count dari Indikator Politik Indonesia, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, unggul dengan perolehan suara 61,14% di Jawa Barat, pasangan Bobby Nasution-Surya meraih 63,01% di Sumatera Utara,
Sementara, berdasarkan lembaga survei Charta Politika Indonesia, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak memimpin suara 57,15% di Jawa Timur.