search:
|
PinNews

10 Juta Gen Z Menganggur, Menaker: Ada Miss Match Antara Pendidikan dan Kebutuhan Pasar Kerja

wisnuhasanuddin/ Rabu, 22 Mei 2024 03:30 WIB
10 Juta Gen Z Menganggur, Menaker: Ada Miss Match Antara Pendidikan dan Kebutuhan Pasar Kerja

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah merespons data Badan Pusat Statistik, yang mengungkapkan ada 10 juta Gen Z yang menganggur. Foto: Seknas


PINUSI.COMMenteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah merespons data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mengungkapkan ada 10 juta Gen Z yang menganggur.

Ida mengatakan, faktor utama angka pengangguran pada kelompok Gen Z melambung, karena mereka belum kunjung mendapat pekerjaan setelah lulus sekolah.

"Memang kalau dilihat dari data, pengangguran terbuka kita ini didominasi oleh anak usia 18 sampai 24 tahun."

"Itu biasanya mereka yang lebih banyak pengangguran karena sedang mencari pekerjaan," kata Ida.

Ida juga menjelaskan, Generasi Z yang menganggur karena mereka baru saja lulus sekolah dan tidak terikat dengan pendidikan apa pun, baik itu SMK (berusia 18 tahun) maupun S1 (24 tahun).

"Dilihat dari data, memang pengangguran kita ini terbanyak adalah mereka yang statusya mencari pekerjaan, mereka yang sudah lepas dari pendidikannya," jelas Ida.

Kata Ida, alasan lainnya adalah tidak adanya kecocokan antara pendidikan serta pelatihan dan kebutuhan pasar kerja.

Hal ini pun terjadi kepada para lulusan SMA/SMK yang menyumbang jumlah tertinggi dalam angka pengangguran muda di RI.

"Pengangguran kita ini terbanyak disumbangkan dari lulusan SMK, anak-anak lulusan SMA, ini terjadi karena adanya miss-match," ujar Ida.

Sehingga, Ida menekankan pemerintah akan mendorong pendidikan dan pelatihan kerja dengan menyesuaikan pasar kerja.

Ia menegaskan, sinergi antara pendidikan, pelatihan, dan kebutuhan dunia kerja harus terus terjadi.

"Hal yang terus didorong pemerintah adalah membangun pendidikan dan pelatihan vokasi itu nyambung dengan pasar kerja, terjadi link and match antara pendidikan dan pasar kerja. Itu yang terus kita dorong," beber Ida. (*)



Editor: Yaspen Martinus
Penulis: wisnuhasanuddin

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook