PINUSI .COM - Salah satu kebutuhan tubuh yang utama adalah mengkonsumsi makanan yang bernutrisi. Karena itu, mengatur pola makan begitupun dengan asupan nutrisinya adalah hal yang tidak boleh dilewatkan atau disepelekan.
Namun, terkadang, kamu tidak sengaja atau sengaja melewatkan jam makan karena alasan tertentu. Misal terlalu sibuk bekerja, lupa makan atau sengaja tidak makan karena alasan sedang diet ekstrem.
BACA LAINNYA : Ini Penyebab dan Cara Atasi Nyeri Leher Belakang
Namun jika itu menjadi kebiasaan, tubuh kita akan menyesuaikan diri dengan asupan makanan yang rendah dan bisa merugikan kesehatan, menurut Jen Bruning dari Academy of Nutrition and Dietetics "Kebiasaan ini bisa mengakibatkan penurunan metabolisme dari waktu ke waktu, dan peningkatan risiko kekurangan nutrisi," katanya.
Jarang makan siang akan meningkatkan keinginan untuk makan dan menyebabkan kita mengonsumsi lebih banyak kalori di malam hari. "Selain kalori, makan terlalu banyak sekaligus juga bisa menyebabkan gula darah dan insulin melonjak," imbuh Bruning.
Tubuh Bergetar Dan Berkeringat
Saat kamu melewatkan jam makan dan tubuh dalam kondisi sangat kelaparan karena pengaruh Hormon Ghrelin (yang memicu nafsu makan) dan leptin (menekan nafsu makan) yang berubah. Maka pikiranmu pasti memikirkan soal makanan dan ingin menyantap sesuatu.
BACA LAINNYA : Bukan Tanda Ada Yang Naksir Atau Rindu, Ini Penyebab Bintik-Bintik Putih Pada Kuku
Kekurangan Protein Dan Gizi Lainnya
Sebagaimana yang disampaikan di atas, orang yang sering melewatkan jam makan, biasanya juga tidak memperdulikan asupan gizi yang dia makan. Sehingga, tubuh akan kekurangan berbagai nutrisi penting, salah satunya adalah protein. Padalah protein berperan sangat penting untuk, perkembangan otot, kesehatan tulang, sistem imun, dan lainnya. Jadi tubuh akan lebih mudah terserang penyakit dan lelah.
Asupan Glukosa Naik Dan Menurun Drastis
Saat keadaan sangat lapar, kamu akan cenderung memilih makanan yang kayak akan karbohirat (biasanya karbohidrat olahan) atau makanan-makanan manis yang dapat meningkatkan glukosa dalam darah. Namun perlu diketahui menyantap makanan mengandung banyak karbohidrat tanpa asupan nutrisi lain (protein, vitamin dan lemak) dapat mengakibatkan lonjakan gula darah, lalu menurun secara drastic.
Editor: Cipto Aldi