PINUSI.COM - Antibiotik bukan obat 'haram,' meski pemakaiannya harus sangat hati-hati.
Oleh sebab itu, di usia 1 tahun atau bahkan kurang, antibiotik mungkin saja diperlukan jika dokter mendiagnosis penyakit yang diderita berasal dari infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih atau sinusitis bakteri.
Mengutip What to Expect, jika dokter mendiagnosis anak Anda menderita infeksi bakteri dan membutuhkan obat, penting baginya untuk mengonsumsi antibiotik lengkap sesuai resep.
BACA LAINNYA: Kenapa Tidak Berkeringat Saat Olahraga? Kenali Penyebabnya
Apa efek samping obat antibiotik untuk anak? Efek samping obat antibiotik yang terlalu sering diberikan kepada anak adalah:
- Meningkatkan risiko anak mengalami efek samping obat, seperti diare, sariawan, dan reaksi alergi.
- Meningkatkan risiko gagguan fungsi sistem imun tubuh, seperti penyakit radang usus, penyakit celiac, diabetes, dan asma.
- Meningkatkan resistensi bakter terhadap antibiotik dari waktu ke waktu. Sehingga, obat antibiotik yang sama pada akhirnya tidak dapat bekerja pada infeksi yang sama di kemudian hari.
- Berkontribusi pada penggunaan antibiotik yang berlebihan di masyarakat, yang dapat menyebabkan tumbuhnya strain bakteri baru yang resisten terhadap antibiotik. Semakin banyak bakteri yang tumbuh lebih kuat dan kebal terhadap pengobatan, itu bisa berbahaya. Apalagi jika itu menyebar ke seluruh negeri.
BACA LAINNYA: Mandi Setelah Berolahraga, Ini yang Harus Diperhatikan
Bagaimana mencegah efek samping obat antibiotik untuk anak?
Mengutip Verywell Health, ada sejumlah cara agar obat antibiotik aman untuk anak, yaitu sebagai berikut:
- Mendapatkan resep obat antibiotik dari dokter anak, karena akan menyesuaikan itu dengan kebutuhan tubuh anak.
- Mengonsumsi antibiotik sesuai resep.
- Pastikan dokter anak Anda mengetahui tentang semua obat lain yang digunakan anak Anda, termasuk obat bebas dan obat alami.
- Menyimpan obat antibiotik untuk anak dengan benar.
- Mengikuti petunjuk tentang perlu tidaknya minum obat antibiotik setelah makan atau saat perut kosong. (*)
Editor: Yaspen Martinus