PINUSI.COM - Banyak orang mengira mengompol hanya terjadi saat anak-anak. Siapa yang menyangka orang dewasa juga bisa mengompol?
Mengompol normalnya dialami oleh bayi atau anak kecil. Kenyataannya, mengompol bisa terjadi di semua usia, mulai dari bayi hingga lansia.
Mengompol saat dewasa memang dianggap memalukan. Tetapi, ada beberapa kondisi medis tertentu yang menyebabkan hal ini bisa terjadi.
BACA LAINNYA: Hati-Hati, Perut Buncit Bisa Menandakan Kista Ovarium
Berikut ini beberapa penyebab seringnya buang air kecil saat tidur yang mungkin terjadi:
1. Efek obat
Ada beberapa jenis obat yang ternyata bisa menyebabkan orang dewasa ngompol, seperti obat hipnotik dan obat psikiatri, yaitu thioridazine, clozapine, dan risperidone.
Hipnotik adalah obat yang biasa digunakan dokter untuk mengobati insomnia, obat penenang, dan prosedur operasi. Efek dari obat ini akan membuat orang tidur nyenyak dan keinginan untuk buang air kecil tidak disadari.
2. Kandung kemih yang terlalu aktif
Untuk mengosongkan kandung kemih, otot detrusor berkontraksi untuk memeras urine supaya keluar. 70-80 persen orang dewasa yang mengalami enuresis nokturnal memiliki kandung kemih yang aktif. Kondisi ini akan lebih parah jika kamu mengonsumsi alkohol dan kafein.
3. Pembesaran prostat
Prostat adalah kelenjar kecil yang terletak di bagian bawah kandung kemih sebelum uretra pada sistem reproduksi pria.
Saat membesar, kelenjar prostat bakal menekan uretra, dan membuat dinding kandung kemih menjadi tebal. Hal ini membuat kandung kemih melemah dan tak bisa mengosongkan urine secara maksimal, sehingga urine bisa bocor.
BACA LAINNYA: Manfaat Infused Water Lemon
4. Infeksi kandung kemih
Cystitis atau infeksi kandung kemih disebabkan oleh bakteri yang berada dalam kandung kemih. Wanita lebih berisiko menderita penyakit kandung kemih daripada pria.
Infeksi membuat kandung kemih meradang dan iritasi. Kondisi ini membuat otot kandung kemih tidak stabil, sehingga keluarnya urine tidak bisa terkontrol saat malam hari.
5. Masalah genetik
Beberapa kasus orang dewasa mengompol bisa terjadi karena faktor keturunan. Mengutip dari buku yang diterbitkan StatPearls (2021), seseorang yang memiliki orang tua yang sering mengompol, memiliki kemungkinan yang sama sebanyak 44 persen.
Jika kedua orang tuanya mengalami kondisi ini, risiko kemungkinan diturunkannya meningkat menjadi 77 persen. (*)
Editor: Yaspen Martinus