PINUSI.COM - Pernahkah Anda berpikir untuk memasak tanpa garam? Mungkin rasanya hambar dan bukan untuk selera orang Indonesia. Garam merupakan bahan pembantu yang tidak terpisahkan dalam segala jenis masakan di sekitar kita. Seperti bahan penolong lainnya, adanya garam pada makanan dapat menambah cita rasa dan membuat makanan menjadi lebih asin dan enak.
BACA LAINNYA: Ekonomi Syariah Indonesia Nomor 3 di Dunia Pada Tahun 2022
Tapi, ternyata, garam tidak boleh terlalu banyak, lho. Menurut Permenkes Nomor 30 Tahun 2013, asupan garam harus dibatasi kurang dari 2000 mg per orang per hari. Ini karena mengonsumsi garam dalam jumlah besar dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda. Ini pengaruh buruk kelebihan garam?
- Menyebabkan darah tinggi: Tingginya kadar garam dalam tubuh akan mengganggu keseimbangan cairan sehingga kadar air dalam pembuluh darah akan berkurang.
- Kekurangan cairan: Asupan sodium akibat konsumsi garam yang tinggi bisa menyebabkan meningkatnya kadar garam pada cairan sel.
- Berakibat buruk pada jantung: Tingginya tekanan darah akibat konsumsi garam secara berlebih dapat memaksa jantung untuk bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui pembuluh darah.
- Pusing dan lemas: Tekanan darah yang tinggi akibat konsumsi garam secara berlebih menyebabkan aliran darah terganggu sehingga kepala dapat terasa sakit dan pusing.
- Masalah pada ginjal: Kandungan garam yang tinggi juga dapat meningkatkan kandungan kalsium dalam urin sehingga meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.
BACA LAINNYA: Selamat Tinggal Covid-19! Negara Ketat Protokol Sudah Bebas Karantina, Singapura: Masker Juga Sudah Tak Wajib
Garam yang berlebihan memang memiliki efek buruk bagi kesehatan. Namun, kita tetap perlu mengonsumsi garam secukupnya sesuai anjuran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita. Sangat penting bagi kita untuk mengontrol pola makan dan menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan kesehatan agar kita dapat mengurangi risiko penyakit.
Editor : Cipto Aldi