PINUSI.COM - Vagina memiliki bau yang khas. Bau vagina juga dapat memberikan informasi tentang gaya hidup, aktivitas, dan kesehatan secara keseluruhan.
Misalnya, bau vagina sering berubah selama siklus menstruasi. Debit biasanya paling terlihat di tengah siklus. Vagina mungkin memiliki bau yang lebih kuat setelah berolahraga. Vagina setiap orang memiliki bau yang unik, dan itu normal.
BACA LAINNYA: Diet Garam, Kurangi Konsumsi Sodium, Bikin Awet Muda
Namun, bau yang menyengat dan tidak sedap, terutama yang berlangsung selama beberapa hari dan berbau amis, tidaklah normal. Bau vagina yang tidak sedap seperti ini bisa jadi merupakan gejala dari masalah medis, apalagi jika disertai gejala lain seperti keputihan berwarna keabu-abuan, perih dan gatal.
- Gunakan celana dalam yang sesuai: Celana dalam dengan bahan yang tidak menyerap keringat, apalagi ketat, akan mengganggu kesehatan organ intim kita.
- Tetap terhidrasi: Vagina biasanya bersifat asam. Akan tetapi, gangguan keseimbangan pH vagina dapat menyebabkan infeksi dan bau tidak sedap.
- Perhatikan asupan makanan: Makan produk tertentu mengubah tingkat keasaman mikroflora yang bertanggung jawab atas bau vagina.
- Hindari douching: perempuan yang berisiko lebih tinggi untuk masalah kesehatan tersebut lebih cenderung melakukan douching.
- Rutin mandi: Hindari membersihkan area vagina dengan loofak karena dapat menyebabkan infeksi.
BACA LAINNYA: Bikin Heboh! Lee Seung Gi Beberkan Rencana Pernikahannya dengan Sang Kekasih
Ini adalah beberapa cara untuk mencegah bau vagina. Meski begitu, jika Anda mengalami perubahan bau vagina, apalagi jika disertai gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter.
Editor : Cipto Aldi