PINUSI.COM - Peneliti Korea Selatan membuat terobosan baru dalam bidang daging, di mana nasi hibrida di dalamnya mengandung daging sapi.
Nasi yang mengandung daging sapi tersebut dikembangkan di laboratorium, bersama sel-sel otot dan lemak sapi.
Nantinya beras tersebut akan berwarna merah muda, memiliki karbohidrat yang lebih rendah, namun tinggi protein dan lebih hemat sumber daya dibandingkan produksi daging sapi.
"Untuk setiap 100 gram protein yang dihasilkan, beras hibrida melepaskan kurang dari 6,27 kg CO2, sedangkan daging sapi melepaskan 49,89 kilogram," kata pemimpin peneliti Sohyeon Park.
Hal ini ramah lingkungan yang cukup signifikan serta biaya yang tidak mahal.
Karena, para ilmuwan memperkirakan harga beras hibrida nantinya dikomersialkan sekitar 2,23 dolar AS atau setara Rp34,876 per kilogram, dibandingkan dengan harga daging sapi sebesar 14,88 dolar AS atau setara Rp232.752.
Sohyeon Park juga mengatakan, nasi hibrida ini akan diberikan untuk makanan bagi militer, bantuan sosial kemiskinan, serta makanan peneliti di luar angkasa.
Meskipun begitu, penelitian ini masih memasuki babak awal, sehingga diperlukan tambahan untuk rasa, skalabilitas, dan penerimaan konsumen, sebelum nasi yang mengandung daging sapi ini benar-benar jadi kenyataan. (*)