PINUSI.COM - Secara ilmiah, petai disebut sebagai Parkia speciosa. Ini merupakan salah satu makanan yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Petai adalah tanaman yang memiliki bau khas dan seringkali dikonsumsi bersama dengan makanan utama untuk menambah cita rasa.
Walaupun begitu, beberapa orang memilih untuk menghindari petai karena disebut-sebut dapat memicu penyakit asam urat.
Perlu untuk diketahui bahwa penyakit asam urat atau gout ini merupakan salah satu jenis radang sendi yang diakibatkan oleh adanya penumpukan kristal asam urat (uric acid). Dimana ini merupakan kondisi yang bisa saja terjadi pada sendi, contohnya adalah seperti pergelangan kaki, lutut, dan seringkali pada jempol kaki.
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah dapat dipengaruhi oleh banyak faktor tertentu, diantaranya adalah pada makanan tinggi purin yang dikonsumsi. Maka dari itu, pengidap penyakit asam urat dianjurkan untuk membatasi ataupun menghindari makanan dengan kandungan purin yang tinggi.
Bagaimana dengan petai?
Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOT) yaitu dr Inggrid Tania mengatakan bahwa petai memang mempunyai kandungan purin yang tinggi.
Konsumsi petai bisa memicu asam urat apabila dikonsumsi secara berlebihan dengan jangka waktu yang panjang. Maka dari itu, ia mengimbau untuk tidak mengonsumsi petai dengan berlebihan, sehingga terhindar dari dampak tersebut.
"Konsumsi petai secara berlebihan itu juga bisa beresiko kerusakan ginjal," wanti-wanti dr Inggrid, dihubungi detikcom Jumat (22/11/2014).
Meski begitu, ia juga mengatakan bahwa resiko seseorang terkena penyakit asam urat juga bisa tergantung dari kerentanan pada orang tersebut.
"Kan ada orang-orang yang memang rentan terkena gout atau asam urat, ada yang tidak rentan. Jadi tergantung orang-orang juga ya," sambungnya.
Disamping itu, petai juga dapat memberikan banyak manfaat yang baik bagi kesehatan. Hal ini karena petai merupakan tanaman yang mengandung vitamin serta mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh, termasuk untuk pengobatan tradisional. Selain itu, petai memiliki ekstrak dari polong dan biji yang memiliki kandungan polifenol, fitosterol, serta flavonoid total yang tinggi. Tidak hanya itu, petai juga sangat kaya akan antioksidan.
"Petai ini kaya akan zat-zat antioksidan, polifenol, dan zat-zat aktif yang terkandung dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah, regulasi kesimbangan kadar gula darah, artinya orang-orang dengan diabetes melitus, kencing manis, akan mendapat banyak manfaat dengan mengonsumsi petai," imbuhnya.
"Karena akan membantu menurunkan kadar gula darah dengan berbagai mekanisme, misalnya menurunkan enzim alfa glukosidase, petai juga kaya akan kandungan serat, dan membantu memperlancar sistem penceranaan," jelasnya.