PINUSI.COM - Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi karena defisiensi gizi dalam waktu lama.
Kondisi ini bisa mengakibatkan gangguan tumbuh kembang pada anak, yaitu tinggi badan anak menjadi lebih pendek atau bisa dibilang kerdil, dibandingkan anak seusianya.
Meski begitu, anak yang pendek tidak selalu dikategorikan stunting. Para orang tua bisa mengamati hal ini dengan mengukur tinggi badan anak dan melihat pada kurva. Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi badan yang berada kurang dari -2 standar deviasi.
Cara Mencegah Stunting pada Anak
Stunting pada balita bisa berlanjut hingga usia dewasa. Jadi, sebelum pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu secara menyeluruh, kondisi stunting harus dicegah. Berikut ini upaya pencegahan yang bisa dilakukan.
1. Pola asuh yang tepat
Langkah pertama untuk mencegah stunting adalah memberikan pola asuh yang tepat untuk anak. Berikan ASI eksklusif untuk bayi hingga usianya genap 6 bulan, dan lanjutkan hingga usianya 2 tahun.
2. Berikan MPASI yang optimal
United Nations Children’s Fund (UNICEF) bersama dengan World Health Organization (WHO) merekomendasikan asupan makanan pendamping ASI atau MPASI yang optimal, dapat diberikan pada bayi yang berusia 6 sampai 23 bulan.
Aturan pemberian makanan pendamping ASI harus mengandung setidaknya 4 atau lebih dari 7 macam makanan, termasuk umbi atau serealia, produk olahan susu, kacang-kacangan, sumber protein, dan makanan yang mengandung vitamin A.
3. Obati penyakit yang dialami anak
Anak yang memiliki masalah dengan kondisi medis akan mengalami penurunan nafsu makan. Oleh karena itu, sebaiknya tangani dahulu kondisi medis tersebut. Lalu, ibu bisa melanjutkan kembali perbaikan asupan gizi sang buah hati.
4. Jaga kebersihan lingkungan dan terapkan hidup bersih
Terakhir, terapkan pola hidup bersih dan sehat baik di lingkungan rumah atau luar rumah. Lingkungan rumah yang bersih bisa membantu menunjang kesehatan tubuh anak dan keluarga secara menyeluruh.
Itu tadi beberapa upaya mencegah stunting pada balita yang dapat dilakukan di rumah. Jangan lupa untuk rutin melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. (*)